Kasus PS Store adalah salah satu isu yang bikin geger. Foto: Dok. Instagram/putrasiregarr17 |
Jakarta - Putra Siregar dijadikan tersangka dalam penyitaan 190 HP ilegal senilai Rp 61,3 juta oleh Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta. Melalui akun YouTube Deddy Corbuzier, Putra menjelaskan dan membela diri soal kasus yang menimpanya tersebut.
Putra mengaku sebenarnya ingin cooling down dulu, tapi ia diserang buzzer dan merasa harus menjelaskan kasus itu dari sudut pandangnya. Pertama, ia membantah jika PS Store menjual ponsel dengan harga sangat murah. Toko yang menjual sangat murah menurutnya palsu.
"Karena memang PS Store trust-nya luar biasa, kalo handphone 20 juta sampai 15 juta diposting 1 juta itu akun fake, banyak yang fake, akun palsunya ratusan. Ini bukan saya punya. Kalau saya sama, iPhone misalnya 20 juta di iBox mungkin lebih murah 500 ribu kalau yang baru," jelasnya.
Putra juga membantah memasarkan ponsel replika atau HDC. Ia mengaku mengawali berjualan ponsel seken kemudian di tahun 2017 beralih ke ponsel baru dengan garansi resmi dan lengkap. Mengenai penangkapan, Putra mengaku memang pernah ditangkap, akan tetapi pada tahun 2017 itu.
"Pernah ditangkap, 2017. Saya bener bener prinsipnya gak pernah ingin ngerugiin orang atau siapapun. Itu karena pabean ya diduga indikasi bahwa barang yang saya beli belum selesai pabeannya. Saya bilang saya kooperatif, mendukung pemerintah, mendukung bea cukai jika ingin memberantas penyelundupan," ujarnya.
Menurutnya saking kooperatifnya, dia titip uang sampai Rp 500 juta ke bea cukai dan dari 2017 sampai 2020 bolak balik ke bea cukai untuk melengkapi dokumen. "Bahkan rumah saya, aset saya, saya serahin, sampai rekening-rekening saya. Saya dari 2017 tidak punya rekening," ujar dia.
Ia menyebut pada tahun 2017 itu lalu memutuskan ekspansi dengan menjual seluruh brand resmi karena ingin mencetak orang-orang entrepreneur, lalu dia mundur dari perusahaan. Putra lalu fokus membangun follower di YouTube yang akhirnya punya jutaan follower.
Di sisi lain, dia menyesalkan kenapa wajahnya terpampang dan diberitakan begitu luas, padahal ia bukan pembunuh dan masalahnya baru merupakan dugaan. Ia menilai sanksi sosialnya jadi luar biasa. Mengenai dugaan kasus ini merupakan permainan lawan bisnis, Putra mengaku lebih fokus untuk menyelesaikan masalahnya.
Tentang popularitas PS Store, Putra menyebut tokonya fokus menjual smartphone asli, bukan replika atau refurbished. Kemudian pelayanannya ramah dan bagus, di mana kalau rusak dimungkinkan ada penggantian yang baru. "Kita asli semua, no refurbished no replica," katanya, sembari menunjukkan beberapa piagam penghargaan dari vendor smartphone karena PS Store berhasil menjual banyak sekali smartphone mereka.
Putra juga menyatakan selalu taat membayar pajak. Saat ini, dia mengaku lebih sebagai brand ambassador melalui media sosial, buat toko PS Store yang jumlahnya puluhan di Indonesia. "Aku harus bangun branding, supaya laku," katanya. Salah satu caranya adalah dengan menampilkan citra seolah kaya di media sosial agar mendapatkan banyak like.
Artikel ini disadur dan telah tayang di Detikinet.com dengan judul : Pembelaan Panjang Lebar Putra Siregar Soal Kasus HP Ilegal
Advertisement