Aplikasi TikTok. (Foto: AP/Anjum Naveed) |
Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bakal melarang aplikasi videoTikTok beroperasi di AS. Trump mengatakan TikTok berpotensi menjadi alat intelijen China memata-matai AS.
Pejabat dan anggota parlemen AS dalam beberapa pekan terakhir telah menyuarakan kekhawatiran mereka bahwa TikTok digunakan oleh China untuk tujuan jahat. Namun, perusahaan itu telah membantah ada hubungan dengan pemerintah China.
Melansir AFP, Trump bakal mewajibkan TokTok melakukan divestasi dari perusahaan induknya, yakni ByteDance jika ingin terus beroperasi di AS. Sebelum kebijakan itu, AS menegaskan melarang TikTok beroperasi di AS.
Kebijakan terhadap TikTok sedianya akan diumumkan dalam waktu dekat. Kebijakan diambil lewat perintah eksekutif atau Keputusan Presiden.
Larangan terahadap TikTok juga akan diambil setelah Komite Investasi Asing (CFIUS) AS mengeluarkan hasil peninjauan.
Melansir SCMP, TikTok tengah menjalani tinjauan keamanan nasional oleh regulator federal AS. Sebab, TikTok dituding dapat memberikan data pengguna pemerintah China.
"TikTok sedang dalam peninjauan CFIUS dan kami akan membuat rekomendasi kepada presiden minggu ini. Jadi kami punya banyak alternatif," ujar Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin.
CFIUS adalah lembaga yang dipimpin Departemen Keuangan untuk menilai risiko keamanan nasional yang terkait dengan transaksi tertentu di AS yang melibatkan entitas asing. Tahun lalu, CFIUS memerintahkan Grindr untuk melakukan divestasi atas kekhawatiran tentang keamanan data pribadi.
Eksekutif TikTok telah menekankan bahwa data tidak disimpan di China dan mengatakan bahwa otoritas China tidak memiliki akses ke informasi pribadi pengguna.
Namun, klaim itu tidak banyak membantu meredakan kekhawatiran para anggota parlemen AS yang baru-baru ini menyetujui undang-undang yang akan melarang aparatur peerintah AS menggunakan TikTok pada perangkat milik pemerintah.
Artikel ini disadur dan telah tayang dildi CNNindonesia dengan judul Tiktok Diduga Intel China, Trump Bakal Larang TikTok Beroperasi di AS
Advertisement