Foto Istimewa (HMS) |
Batam - Anggota Bidang Pengusahaan Badan Pengusahaan (BP) Batam kembali melakukan peninjauan di Waduk Sei-Harapan dan Agrowisata Marina BP Batam untuk melihat dari dekat kondisi area tangkapan air Waduk Sei Harapan dan perkembangan Agrowisata Marina BP Batam.
Peninjauan tersebut didampingi langsung oleh Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan (BU Fasling) BP Batam, Binsar Tambunan, Kepala Pusat Harmonisasi Kebijakan, Memet E. Rachmat, dan sejumlah pejabat tingkat III dan IV BP Batam yang kesemuanya bersepeda.
Direktur BU Fasling BP Batam, Binsar Tambunan, mengatakan, kunjungan pertama meninjau pembibitan pertamanan BP Batam dan dilanjutkan melihat lokasi tanaman hidroponik di lahan agrobisnis Temiang.
“Peninjauan ini dilakukan dengan bersepeda bersama Bifza CC dan MCC ke beberapa lokasi, yakni meninjau kebun pembibitan pertamanan BP Batam dan dilanjutkan melihat lokasi tanaman hidroponik di lahan agrobisnis Temiang. Setelah itu kami melanjutkan peninjauan ke Waduk Sei Harapan,” kata Binsar.
Baca Juga : Kelola SPAM untuk Masa Transisi 6 Bulan, BP Batam Lakukan Tender Sejak 12 Agustus
Sementara itu, hasil dari peninjauan di Waduk Sei Harapan, dikatakan Binsar, Lokasi spillway Waduk Sei Harapan melimpah setinggi 4 cm, pihaknya berharap ketersediaan air di Pulau Batam tetap terjaga untuk ke depannya.
Binsar Tambunan menambahkan, pengamanan akan terus ditingkatkan oleh Tim Patroli BP Batam yang terdiri dari Direktorat Pengamanan Aset dan BU Fasling dalam penjagaan catchment area.
Maulana Syahfutra, salah seorang anggota BIFZA CC, menginformasikan, dalam peninjauan ini sedikitnya 50 pesepeda dari komunitas BIFZA Cycling Community dan Mandiri Cycling Club (MCC) ikut serta dengan menempuh jarak sepanjang 21 kilometer.
Baca Juga : Berhasil Gagalkan Penyelundupan Narkotika, 3 Petugas Bandara Batam Dihadiahi Piagam Oleh Kementerian Perhubungan
Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin, berpesan untuk seluruh stakeholder harus bersama-sama untuk terus menjaga daerah tangkapan air waduk agar ketahanan air baku dari segi 3K (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas) di Batam tetap terjaga.
“Karena menjaga dan mempertahankan lebih sulit dari pada membangun,” kata Syahril Japarin. (***)
Siaran Pers Badan Pengusahaan Batam.
Advertisement