Aplikasi Collab besutan Facebook yang disebut mirip TikTok.(Tech Crunch) |
Jakarta - Facebook merilis aplikasi berbagi video pendek baru bernama Collab. Untuk saat ini, Collab masih dalam perilisan beta yang hanya bisa diakses oleh pengguna iOS di Amerika Serikat. Aplikasi ini sudah terendus sejak bulan Mei lalu dan dibuat oleh tim riset dan pengembangan internal Facebook.
Cara kerja aplikasi Collab mirip dengan TikTok, di mana pengguna bisa menggabungkan tiga video pendek yang masing-masing berdurasi 15 detik. Setelah digabung, ketiga video berbeda akan diputar bersamaan dengan audio dan visual yang harmonis. Pengguna juga bisa duet dengan video dari pengguna lainnya, lalu menggabungkannya menjadi sebuah video.
Caranya, cukup pilih satu dari tiga slot video yang tersedia untuk menambahkan video dari pengguna lain dan mengolaborasikannya menjadi satu video. Setelah dipadu-padankan dan diunggah, video akan muncul di feed Collab.
Beranda Collab nantinya akan berisi kumpulan video pendek dari pengguna Collab lain, layakanya beranda TikTok yang seakan tidak berhenti menyuguhkan video dari penggunya. Pada feed, pengguna bisa menemukan video yang dianggap menarik, lalu dipilih untuk disisipkan dalam video kolaborasi baru.
Baca Juga ; Karni Ilyas Sampaikan Program ILC Pamit, tvOne Berikan Penjelasan
Apabila ada musisi atau pengguna lain yang disuka dan ingin mendapat notifikasi konten baru dari mereka, pengguna bisa melakukan "favorite". Berbarengan dengan perilisan terbatas Collab, Facebook menggandeng musisi Morgxn untuk merilis lagu barunya berjudul "Wonder" di Collab. Morgxn meminta fansnya untuk berkolaborasi lewat lagu Wonder di aplikasi Collab. Lagu tersebut telah ditonton 43 juta kali, termasuk versi bahasa Spanyol.
Dirangkum KompasTekno dari Tech Crunch, Selasa (15/12/2020), selama perilisan tahap beta, Facebook akan fokus meningkatkan sinkronisasi audio di aplikasi Collab serta beberapa aspek teknis lainnya.
Agak berbeda dengan TikTok, Collab akan mengunggulkan harmonisasi audio dan video. Untuk membantu penggunanya, Collab akan memberikan kit untuk menyelaraskan audio dan visual agar tersinkronisasi dengan sempurna.
Facebook juga akan menguji coba konfigurasi headset dan hardware untuk mengoptimalkan Collab dengan pengaturan yang berbeda-beda. Pengguna juga bisa menggunakan antarmuka audio eksternal untuk membawa instrumen elektronik, seperti gitar, keyboard, dan drum ke rekaman video mereka.
Facebook mengatakan Collab tidak terintegrasi dengan Facebook. Namun pengguna bisa mencantumkan tautan Collab di bio media sosial mereka, termasuk Facebook. Video yang diunggah di Collab, bisa disimpan lalu dibagikan ke platform lain lewat fitur "bagikan" di iOS. Itu artinya, pengguna bisa mengunggah video Collab di Instagram Story, TikTok, atau media sosial lain. Video yang diekspor dari Collab akan dibubuhi watermark (penanda) sebagai atribusi video seperti yang ada di TikTok.
Editor ; R01
sumber;Kompas.com