 |
| Foto Istimewa (Dok: Facebook Denny Siregar) |
Jakarta - Menyusul keputusan Presiden Joko Widodo mengganti sejumlah posisi menteri dari kabinet Indonesia Maju, pegiat media sosial Denny Siregar mengungkapkan kekecewaannya kepada mantan Menteri Agama, Fahrul Razi, dan menitipkan pesan kepada penggantinya, Gus Yaqut Cholil Qoumas.
Hal tersebut disampaikan Denny Siregar melalui postingan di akun Facebook pribadinya pada Selasa malam, 22 Desember 2020. Secara terang-terangan pria berdarah Batak itu mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama.
Dia menilai, mantan wakil Panglima TNI tersebut sangat lalai menghadapi permasalahan agama di Tanah Air. Terutama kehadiran Front Pembela Islam (FPI) yang kerap menimbulkan kericuhan.
"SELAMAT BEKERJA, KAWAN.. Menteri agama sebelumnya memang sangat mengecewakan Presiden. Sebelumnya Presiden mendapat jaminan bahwa Fachrul Razi adalah orang yang tepat. Mantan tentara dan tegas. Namanya harum sebagai Komisaris utama di ANTAM. Tapi ANTAM bukanlah Indonesia," kata Denny Siregar mengawali pernyataannya, dikutip Tagar pada Rabu, 23 Desember 2020.
"Apalagi menyangkut masalah agama. Carut-marutnya sudah sejak lama. Radikalisme dan intoleransi di banyak daerah sudah banyak berbuah. Alih-alih tegas, eh Fachrul Razi malah blunder mendukung FPI. Kaget pasti Jokowi, "loh kok jadi gitu ??" ujar Denny Siregar.
Baca Juga : Jawaban Telak Denny Siregar Soal Tuduhan Penjilat Jokowi
Bagi Denny, sikap Fachrul Razi yang plin-plan berdampak pada Jokowi sendiri. Pasalnya, hal itu seolah-olah memojokkan sang presiden karena terlihat tidak bisa tegas atas tindakan keras dari organisasi yang intoleran.
"Blundernya Fachrul Razi akhirnya jadi menyerang Jokowi, karena dia Presidennya. Hilang sudah "tegas-tegas"nya. Yang ada malah kelompok intoleran makin berjaya. Beberapa kasus marak di Indonesia, dan tidak ada tindakan apa-apa. Kalaupun ada, sudah telat banget," ucapnya.
Dengan gamblang, Denny mengatakan bahwa keputusan mengganti posisi Fachrul Razi dari kursi Menteri Agama sebagai langkah tepat yang diambil oleh Jokowi. Namun, dia tidak menyangka jika Gus Yaqut yang dipilih.
"Jadi, saya yakin Menteri pertama yang akan diganti Jokowi pasti dia. Benar saja. Hanya saya juga kaget, ketika tiba-tiba Jokowi angkat Ketua Umum Ansor, Gus Yaqut, jadi Menteri Agama. Menarik, pikir saya," kata Denny Siregar.
Baca Juga : 'Jangan Kau Jual Batak Ini Hanya untuk Kebutuhan Pribadi' Kata Edy Rahmayadi Saat Hadiri HUT ke-1 PBB
Tak sampai disitu, Denny pun membeberkan sosok Gus Yaqut di matanya ketika beberapa kali menghabiskan waktu bersama menjadi pembicara dalam berbagai acara.
"Saya sempat berjalan bersama Gus Yaqut ke beberapa daerah bicara tentang masalah radikalisme ini. Di sana kami saling mengenal. Beliau humoris. Penuh dengan celetukan spontanitas khas NU," ujar dia.
"Tapi tidak kehilangan wibawanya dalam memerangi kelompok garis keras. Dan ini mungkin yang diinginkan Jokowi. Menteri agama dikembalikan ke NU, tapi lewat barisan mudanya. Sekaligus sebuah test case, apakah bisa anak muda NU menyelesaikan masalah negeri ini? Jika bisa, keren sudah," tulis pria asal Medan itu.
Lebih lanjut, Denny Siregar melayangkan harapan agar Gus Yaqut membawa Indonesia pada satu keyakinan, tanpa campur tangan kaum radikalisme serta rasa intoleran dari berbagai pihak.
"Saya berharap banyak pada Gus Yaqut. Meski saya tahu, bahwa Indonesia bukanlah Banser dan Ansor yang semuanya satu komando, seragam dan satu keyakinan. Indonesia jauh lebih complex dan semua agama ingin diperhatikan," kata Denny.
"Permasalahan paling mendasar adalah elemen2 di pemerintahan dan pendidikan agama sudah lama dikuasai kelompok radikal. Bahkan sekolah negeri sekarang sudah jadi sekolah agama, karena ada kewajiban yang tidak tertulis yang dipopulerkan guru agamanya. Semoga ini bisa menjadi perhatian Gus Yaqut lewat kerjasama dengan Menteri Pendidikan," ujar dia.
Pada bagia akhir pernyataannya, Denny Siregar menitip pesan kepada Gus Yaqut agar mengembalikan jati diri warga Indonesia dalam umat beragaman yang aman, tentram, dan terkendali.
"Akhir kata, saya harus ucapkan "Selamat bekerja, kawan... Tetaplah pada amanah, karena jabatan itu bukan peluang. Suarakan sekeras-kerasnya supaya Indonesia kembali ke jati dirinya," kata Denny Siregar.
"Ubahlah persepsi bahwa Islam bukan lagi marah, tetapi ramah ke banyak daerah. Saya yakin anda mampu. Dan sesudah tugas itu selesai, semoga kita bisa kumpul lagi sambil seruput secangkir kopi.. Denny Siregar," tuturnya. (#Tagar)
.jpeg)
