 |
| Penampakan rumah oknum RT berlantai 2 yang mendapat bedah rumah. (Ist) |
Batam, Pelitatoday.com - Penerima bantuan bedah rumah dari BAZNAS Batam dinilai tidak tepat sasaran dan saraf kongkalikong. Hal ini menyusul orang yang mendapat bantuan tersebut justru orang yang notabene memiliki ekonomi yang cukup. Sabtu (27/02/2021).
Hal ini terjadi di wilayah Kibing Batuaji. Dimana, penerima bantuan bedah rumah sebesar 15 juta tersebut justru salah satu oknum Ketua RT.
Apakah tidak ada lagi masyarakat yang lebih membutuhkan bantuan tersebut? Sehingga diberikan kepada perangkat RT yang memiliki insentif selaku Ketua RT dan memiliki 2 Unit Rumah Berlantai 2.
Kondisi ini jelas sangat melukai perasaan masyarakat miskin yang membutuhkan. Dimana, rumah tinggal mereka sudah tak layak huni, dan seharusnya mereka yang mendapat bantuan tersebut.
"Lain hal jika rumah pak RT itu gubuk reot, kita warga maklum. Tapi ini kan sekelilingnya masih banyak yang tak layak huni," ujar warga MKGR.
Pantauan di lapangan, dilihat dari fisik bangunan milik ketua RT yang dibedah tentu tidak pantas direhab. Sebab rumah tersebut telah berdiri tegak dua lantai beton.
Ironisnya, informasi perihal bantuan tersebut tidak pernah sampai kepada masyarakat. Muncul dugaan hal itu dilakukan RT agar dirinyalah yang menerima bedah rumah itu.
"Sepertinya pak RT kita itu orang kekurangan, miskin moralnya. Sudah punya rumah dua unit berlantai dua kok masih juga mau nelan duit umat," kecam warga lainnya.
Muhitz Ketua Baznas Batam saat dikonfirmasi mengatakan Baznas membagi perkecamatan. Dimana untuk rumah syaratnya tanah memiliki surat resmi.
"Itu rekomnya dari Kelurahan, kalau pak lurahnya fair mengajukan ke Baznas, 33 rumah kita seleksi. Kalau yang diajukan cuma satu ya Baznas gak punya pilihan. Misal 3 rumah Baznas pilih satu," katanya.
Terkait layak tidaknya rumah ketua RT di MKGR tersebut, Muhitz tak menjelaskan. Namun ia hanya menunjukkan contoh rumah warga Batam yang dibedah.
Terkait hal ini, media ini masih berusaha meminta penjelasan dari pihak terkait terkait adanya dugaan kongkalikong kepada penerima bantuan.
Hingga berita ini dikirim, Oknum tersebut belum bisa dimintai keterangan. (PS/KU)
.jpeg)
