Foto Istimewa (Dok: Diskominfo) |
Doloksanggul - Dua Profesor dari LSU AgCenter Soutwest Region, Lousiana State Univrsity, United States of America (USA) melaksanakan kunjungan ke Food Estate Hortikultura di Kabupaten Humbang Hasundutan, Jumat (26/3/2021).
Kunjungan tersebut bertujuan dalam rangka percepatan pembangunan kawasan program Food Estate dan rencana kerjasama pengembangan pertanian berbasis bioekonomi di Kabupaten Humbang Hasundutan.
Prof. Herry Utomo dan Prof. Ida Wenefrida dari LSU AgCenter Southwest Region, Louisiana State University, USA. Kedua Profesor tersebut akan membantu dalam penyusunan Master Plan Pengembangan Kawasan Lumbung Pangan di Kabupaten Humbang Hasundutan.
- Baca Juga : Jalan Utama Desa di Humbahas Rusak Parah, dan Belanja Ternak Sapi 100 Ekor Rp 2.5 Milyar
Kegiatan peninjauan lapangan dilaksanakan pada tanggal 26 s/d 28 Maret 2021 nanti. Peninjauan lapangan didampingi oleh Kadis Pertanian Ir. Junter Marbun, MM, Kadis Kominfo, Drs Hotman Hutasoit, Kelompok Tani, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan dari Kemenko Marves RI.
Prof. Herry Utomo dan Prof. Ida Wenefrida diawal kunjungannya bertemu langsung dengan para Kelompok Tani yang mengolah lahan di Food Estate Hortikultura di 215 ha di desa Ria-ria yaitu petani bawang merah, bawang putih dan kentang.
Kedua Profesor ini berbincang dengan para petani guna memperoleh masukan dalam rangka pengembangan Food Estate Hortikultura di Humbahas.
Dari apa yang diperoleh kedua pakar pertanian beberapa yang disampaikan oleh petani dan PPL antara lain bahwa pertanaman di areal Food Estate masih penanaman perdana dari pembukaan lahan yang dulunya ditumbuhi pakis dan alang-alang.
Diawal pembukaan lahan ph tanah masih rendah dan pada saat pertemuan itu ph tanah sudah 5 s/d 6. Sarana prasarana terutama dalam irigasi masih dalam pembenahan.
Pada kesempatan itu, kedua Profesor menyampaikan bahwa kedatangan mereka pada awal ini untuk mengetahui secara mendalam bagaimana keberadaan Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan. Dari apa yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk pengembangan Food Estate kedepan.
Ida Wenefrida mempertanyakan dan menelusuri apakah petani yang bekerja di Food Estate itu memang suka bertani? Selain itu, sebelum bertani bawang atau kentang apa yang mereka tanam?
Dari apa yang disampaikan, keberagaman pertanian di Kabupaten Humbang Hasundutan, petani kopi, petani padi, petani jagung, petani jeruk dan lainnya ini menjadi modal, tetapi harus ada keseriusan dalam bertani.
Prof. Herry Utomo juga menyampaikan bahwa mekanisasi pertanian yang akan diterapkan di Food Estate Humbang Hasundutan tetap harus melihat kondisi yang ada. Tetapi cara berfikir juga harus berubah dengan menganalisa keadaan.
Mekanisasi di Amerika tidak serta merta dapat diterapkan di Food Estate Hortikultura yang ada di Humbang Hasundutan. “jadi tidak bisa tiba-tiba saja sistem Amerika kita bawa semua, tidak ada orangnya, robot semua. Jadi sesuai dengan yang ada di sini, kita carikan kombinasi yang betul antara mekanisasi dengan kebutuhan atau evolusi adaptasi kita masing-masing,” ujarnya. ***
Sumber : Diskominfo Humbahas