Foto Istimewa (Dok: MCB) |
Batam - Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengingatkan kembali bahwa kerja menekan Covid-19 sejalan dengan upaya menggeliatkan ekonomi. Seperti diketahui, sudah setahun lebih sejak pandemi merebak ekonomi terganggu.
"Setahun lebih covid, pasti kita rasakan betapa ekonomi susah dan aktivitas masyarakat terganggu, tugas kita agar covid ini teratasi," kata Rudi saat apel gabungan penegakan prokes di Makodim 0316/Batam, Kamis (10/6/2021) malam.
Ia menyebutkan, dirinya yang didukung seluruh Forkompimda sedang fokus membangun Batam. Maka tidak heran pembangunan yang telah dilakukan menstimulus masuknya investasi. Namun kini, investor masih menahan diri karena pagebluk belum sepenuhnya teratasi.
"Sekarang banyak yang mau masuk, mereka sedang menunggu," katanya.
Baca Juga : Target Vaksinasi Naik 600 Ribu Lebih, Warga Diminta Segera Hubungi Posko PPKM dan Puskesmas Terdekat
Tidak main-main, investasi bahkan ada yang nilainya mencapai puluhan triliun. Menjemput kejayaan Batam inilah salah satu alasan Rudi fokus mengembangkan infrastruktur baik jalan, bandara, pelabuhan hingga menyiapkan KEK kesehatan bertaraf interasional.
"Kita atasi pandemi, ekonomi akan kembali bergairah kembali. Investasi dan pariwasata akan hidup," ujarnya.
Kini upaya menekan pandemi terus dilakukan baik dengan intens mengingatkan masyarakat agar tetap menjalankan prokes maupun melaksanakan vaksinasi.
Terkait vaksinasi, ditargetkan setidaknya 70 persen dari populasi warga Batam harus divaksin. Rudi ingin vaksinasi segera tercapai.
"Ajak semua masyarakat 18 tahun ke atas ikut vaksin, saya kira petugas kita siap melayani," ujar dia.
Baca Juga : Rangkap Jabatan Ma'ruf Maulana Memicu Conflict of interest Dunia Bisnis di Batam
Rudi mengatakan, upaya penegakan prokes dan tracing pasien terkonfirmasi tanpa gejala, kini telah menunjukkan hasil. Hal ini terlihat dari jumlah warga yang dirawat di Asrama Haji maupun di rumah-rumah sakit banyak yang sembuh. Namun demikian, sosialisasi ke masyarakat harus tetap dijalankan agar kasus tidak bertambah kembali.
"Di Asrama Haji dari seribuan kini tersisa hanya 200 lebih, banyak yang sembuh. Di lapangan juga harus kita upayakan agar kasus tidak bertambah," harap dia. (MCB)