Foto Istimewa |
SURABAYA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menuturkan di banyak perguruan tinggi internasional, keberadaan 'student care' yang berkualitas sudah menjadi standard baku fasilitas kampus. Keberadaan 'student care' di perguruan tinggi akan memberikan sarana dan fasilitas bagi mahasiswa terlibat secara aktif dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan secara efektif.
"Di tengah keprihatinan kita menghadapi pandemi Covid-19 serta berbagai dampak yang menyertai, hadirnya layanan kesehatan seperti 'student care' yang dibangun oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (UNAIR) ibarat oase di tengah padang pasir. Fasilitas layanan kesehatan yang dekat dan mudah diakses, adalah salah satu faktor penting untuk melahirkan mahasiswa yang berkualitas. Kehadiran 'student care' ini merupakan bagian manifestasi, dari visi Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR, untuk menjadi institusi pendidikan berbasis riset yang berstandar internasional," ujar Bamsoet usai meresmikan fasilitas 'student care' Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR di Surabaya, Senin (28/6/21).
Turut hadir antara lain Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR Agung Sosiawan, Wakil Dekan 1 Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR Ira Widjiastuti, Wakil Dekan 2 Muhammad Luthfi dan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR Laksamana Purn TNI Nora Lelyana.
Ketua DPR RI ke-20 ini memaparkan, sebagai Fakultas Kedokteran Gigi pertama di Indonesia, Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR merupakan salah satu fakultas unggulan yang menjadi favorit bagi banyak pelajar lulusan sekolah menengah tingkat atas. Terbukti, dari ketatnya rasio jumlah mahasiswa baru yang diterima, dibandingkan jumlah pendaftar yang berminat melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR.
"Sebagai gambaran, pada tahun 2020 yang lalu, rasio penerimaan mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR, baik melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), maupun jalur Mandiri, adalah di kisaran angka 5 persen. Artinya, dari setiap 100 pendaftar, hanya 5 orang saja yang diterima. Menjadikan persaingan yang sangat ketat," kata Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menjelaskan, sejumlah prestasi yang diraih Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR juga patut diapresiasi. Berdasarkan pemeringkatan lembaga internasional Scimago Institutions Ranking yang dirilis pada bulan April 2021, Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR berhasil menempati rangking ketiga terbaik di seluruh Indonesia.
"Ini adalah capaian yang prestisius. Karena pemeringkatan tersebut didasarkan pada tiga kualifikasi penting. Pertama, aktivitas riset, baik secara kuantitas maupun kualitas. Kedua, inovasi yang mencakup paten, pengetahuan inovatif, serta dampak teknologi. Dan ketiga, keterbukaan akses publikasi bagi masyarakat," urai Bamsoet.
Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat ini menambahkan, pandemi Covid-19 juga telah memaksa semua pihak untuk melakukan berbagai adaptasi pada berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sektor pendidikan. Dengan adanya pembatasan akitvitas dan kontak fisik, maka dibutuhkan terobosan dan inovasi melalui adaptasi tekonologi, agar proses belajar-mengajar tetap terselenggara, tanpa mengorbankan aspek kualitas.
"Dalam kaitan ini, saya juga mengapresiasi langkah Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR yang membangun fasilitas Praktikum Dental Hybrid Learning. Langkah-langkah pembaruan ini sangat penting dilakukan oleh lingkungan perguruan tinggi, mengingat kampus adalah kawah 'candradimuka' yang akan melahirkan sumberdaya-sumberdaya manusia pembangunan, yang akan menentukan wajah masa depan Indonesia," pungkas Bamsoet. ***