Foto Istimewa (Dok: Pribadi) |
BINTAN - Ketua MPR Ri Bambang Soesatyo berharap pembangunan jembatan Bintan-Batam yang akan menghubungkan Pulau Bintan dan Pulau Batam, Kepulauan Riau bisa segera dilaksanakan. Pembangunan jembatan tersebut akan memberikan manfaat sangat besar bagi perekonomian Pulau Bintan dan Pulau Batam. Khususnya, bagi rencana pengembangan kawasan ekonomi khusus, pelabuhan peti kemas, kawasan industri di Tanjung Sauh, serta pengembangan pariwisata.
"Pembangunan jembatan Bintan-Batam akan memacu pertumbuhan ekonomi wilayah serta meningkatkan konektivitas di wilayah Kepulauan Riau. Mengurangi biaya transportasi dan waktu tempuh orang serta barang," ujar Bamsoet usai meninjau kawasan Lagoi Bintan, Kepulauan Riau, Kamis (3/6/21).
Turut serta Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Buralimar dan General Manager Bintan Resort Abdul Wahab. Hadir pula pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat antara lain Dewan Pembina Tinton Soeprapto, Dewan Pengawas Kombes (Pol) Syamsul Bahri, Hubungan antar Lembaga Junaedi Elvis serta Publikasi dan Media Sosial Dwi Nugroho.
Ketua DPR RI ke-20 menuturkan, Bintan merupakan salah satu wilayah yang sangat cocok untuk mengembangkan sport tourism ataupun adventure tourism. Bintan memiliki pesona alam yang sangat indah serta didukung infrastruktur penunjang yang sangat memadai.
"Tidak salah jika IMI bersama pemerintah daerah Kepri berencana membuat sirkuit balap internasional di Lagoi Bintan. Sirkuit Lagoi ini nantinya akan dipergunakan untuk berbagai ajang dan kegiatan otomotif. Mulai dari balap motor Formula 1, Moto GP, hingga balap mobil internasional," kata Bamsoet.
Ketua Umum IMI ini memaparkan, pihak Bintan Resort telah menyiapkan lahan seluas 250 hektar untuk pembangunan sirkuit balap internasional Lagoi. Keberadaan sirkuit internasional Lagoi diyakini akan mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Lagoi.
"Lokasi Bintan yang bersinggungan dengan Singapura dan Malaysia sangat strategis untuk dibuat sirkuit internasional. Apalagi saat ini banyak pemilik mobil sport Singapura dan Malaysia masih menggunakan jalur perbatasan antara Singapura dan Johor Baru Malaysia untuk bermain. Sebab, sirkuit khusus mobil sport tidak ada disana," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini optimis keberadaan sirkuit internasional Lagoi akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Bintan. Saat ini PAD Bintan 60 persennya berasal dari sektor pariwisata.
"Bintan telah memiliki 2.000 kamar hotel yang siap menampung wisatawan dalam dan luar negeri. Salah satu hotel yang sangat unik adalah kapal pesiar Doulos Phos yang disulap menjadi hotel, bernama Doulos Phos The Ship Hotel. Kapal berusia lebih dari 105 tahun ini memiliki 104 kamar dengan beragam fasilitas mulai dari restoran, kolam renang, bar hingga tenpat spa," pungkas Bamsoet. (*)