Foto Istimewa (Dok: Prokompim) |
Terkait pemberitaan yang berkembang bahwa adanya kejar-kejaran oleh tim satgas adalah tidak benar dan tidak seperti yang digambarkan. Tim gabungan dari satpol PP, pemadam kebakaran, BPBD, tim kesehatan dan satuan tugas (satgas) covid19 saat tiba di lokasi terlebih dahulu memberitahu akan dilaksanakan test antigen ditempat.
“Mungkin masyarakat ada yang merasa takut di test, kemudian menghindar. Tapi tidak ada aksi kejar-kejaran seperti yang diduga," terang Ahmad Yani selaku kepala satpol PP.
Juga tidak ada tindakan paksaan tetapi tetap melalui pendekatan dan pemahaman dari petugas. “Memang ada 1 pedagang yang menangis saat akan dilakukan test. Tetapi setelah dilakukan pendekatan dan pemahaman, akhirnya ibu tersebut mau di test. Dari pengakuannya, alasan tidak mau di test adalah karena dirinya sedang demam dan tetap berjualan sehingga takut hasil test nya positif”, jelas Surjadi selaku koordinator di lapangan.
Walikota Tanjungpinang Hj. Rahma S.IP memberikan tanggapannya terkait alasan mengapa pasar dilakukan test antigen, karena pasar merupakan salah satu tempat keramaian untuk transaksi jual beli. Penyebaran virus covid19 dapat terjadi saat bertransaksi.
“Virus dapat berpindah melalui kantong plastik dari barang yang dibeli yang diserahkan penjual, juga dapat melalui transaksi uang saat pembayaran dan kembalian," jelas Rahma.
“Marilah kita bersama dukung kebijakan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Semua ini dilakukan demi kebaikan bersama agar kita tidak tertular dan menularkan," tambahnya.
Rahma menambahkan bahwa, segala hal yang dilakukan sebagai tindaklanjut arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam rapat secara virtual dengan seluruh kepala daerah april lalu, yang menekankan keseriusan pemerintah dalam menanggulangi lonjakan Covid-19 dan wajib ditindaklanjuti oleh para Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di wilayahnya masing-masing.
“Atas dasar tersebut sehingga semua kebijakan kami laksanakan, membuat surat edaran pemberlakuan protokol kesehatan di semua tempat, hingga melakukan tracing untuk menemukan klaster penyebarannya di tempat umum," tambahnya.
Terkait pelaksanaan rapid Antigen di tempat keramaian baik di tempat makan, swalayan, warnet adalah sebagai langkah agar masyarakat mengurangi mobilitas diluar rumah jika tidak mendesak. “Tim satgas mengawasi jika terdapat pelanggaran di tempat, baik itu pelanggaran protokol kesehatan ditempat tersebut maupun imbauan jam malam," tambahnya.
Rahma juga berharap dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta mendukung upaya pemerintah dalam memutus penyebaran virus covid-19 di Kota Tanjungpinang. “Perlunya dukungan bersama untuk mengedukasikan kepada masyarakat bahwa kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah dalam penanganan covid-19 semata-mata untuk kebaikan bersama, agar pandemi ini segera berakhir, dan ekonomi pun dapat membaik jika kita semua sehat," imbaunya. (Prokompim)