Foto Istimewa. (Dok: bright PLN Batam) |
Batam - Pada era digital sekarang ini, tidak dapat dipungkiri bahwa listrik merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat. Terlebih bagi wilayah Batam yang perekonomiannya yang sedang tumbuh dan berkembang. Untuk itu, bright PLN Batam akan terus mengupayakan peningkatan pasokan energi listrik bagi masyarakat.
Salah satu bentuk komitmen bright PLN Batam dalam meningkatkan keandalan dan pasokan listrik adalah dengan akan menyelesaikan pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Batu Besar – Nongsa. Seperti yang diketahui pembangunan infrastruktur kelistrikan ini masuk sebagai infrastruktur objek vital nasional serta adanya Keputusan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park (NDP) dan KEK MRO Batam Aero Technic (BAT) pada tahun 2020 lalu.
Hal ini diungkapkan oleh Excecutive Vice President of Project Management bright PLN Batam, M. Nasir Tadjri saat melakukan rapat koordinasi progress pembangunan transmisi SUTT bersama Kepolisian Daerah Kepulauan Riau pada Selasa, 04 Januari 2022.
“Selain untuk mendukung pembangunan objek vital nasional, hal lain yang tidak kalah penting adalah supaya pasokan listrik yang tersedia dapat tersalurkan dengan baik, kami juga mengharapkan agar pembangunan jaringan transmisi SUTT 150 kV yang menghubungkan gardu induk (GI) Batu Besar dengan GI Nongsa segera terealisasi. Sehingga GI Nongsa yang telah siap menampung beban dapat beroperasi,” ungkap Nasir.
Nasir menambahkan fungsi dari pembangunan SUTT ini juga untuk memperkuat pasokan listrik dengan membantu penyaluran daya dari GI Batu Besar yang saat ini sudah overload (kelebihan beban). Dampaknya, bright PLN Batam tidak dapat melayani permintaan pelanggan yang ingin naik daya atau bahkan pasang baru disekitar wilayah Batu Besar - Nongsa.
Saat ini proses pembangunan infrastruktur kelistrikan ini masih menghadapi sejumlah tantangan, diantaranya penolakan dari masayarakat yang berada disekitar lokasi pembangunan jaringan SUTT 150 kV.
“Pada umumnya warga yang melakukan penolakan beranggapan bahwa pembangunan jaringan transmisi SUTT 150 KV akan menimbulkan radiasi, ketakutan akan sambaran petir dan penurunan harga property semua telah terjawab pada pengadilan. Khusus masalah radiasi dan sambaran petir bright PLN Batam bahkan telah menghadirkan saksi ahli Prof Dr. Ir. Bambang Anggoro dari bidang Teknik Tegangan Tinggi dari Institut Teknologi Bandung,” imbuh Nasir.
Pembangunan dan konstruksi jaringan SUTT yang dilakukan bright PLN Batam dapat dipastikan mengikuti aturan, standar dan kaidah yang yang dikeluarkan SNI yang juga merujuk pada aturan WHO. Begitu juga dalam perancangan pembangunan SUTT dibuat tinggi agar mengurangi medan magnet. Masyarakat yang berada di daerah terdekat dengan tower akan lebih aman sebab SUTT 150 kV juga memiliki grounding (anti petir) yang terletak pada kawat paling atas, yang memiliki fungsi sebagai pelindung sambaran petir.
Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Kepuluan Riau dan Kepolisian Resort Barelang siap mendukung dengan memberi pengawalan dan pengamanan untuk mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur nasional tersebut. Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Operasi Polda Kepri, Kombes Sarif Rahman yang berbicara mengenai strategi keterpaduan pembangunan infrastruktur dalam mendukung kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi.
“Tentu saja dalam pembangunan infrastruktur untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Batam, baik dalam masa pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi, bright PLN Batam membutuhkan dukungan seluruh stakeholder termasuk Kepolisian. Sebagai contoh pada masa konstruksi di Jalan Sudirman sebagai jalan utama yang begitu banyak digunakan pengendara, memerlukan pengamanan lalu lintas yang optimal dari Polisi,” tutur Syarif.
“Termasuk juga dari unsur kesatuan Samapta serta Brimob semua unsur kita libatkan agar projek nasional ini dapat berjalan dengan baik, setiap orang yang mencoba menghalang-halangi akan kami tindak dengan tegas,” tutup Kombes Syarif.
Contoh lain, sinergitas yang dibutuhkan bright PLN Batam terhadap Kepolisian adalah, saat tahap pra-konstruksi seperti pembebasan lahan dan gangguan dari masyarakat. Bantuan yang dilakukan POLRI yakni berupa mencegah atau menanggulangi dampak dan konflik sosial yang mungkin timbul dari kegiatan tahap ini dan menjaga keamanan serta kelancaran kegiatan.
Untuk saat ini, realisasi proses pembangunan infrastruktrur jaringan SUTT 150 kV Batu Besar – Nongsa sudah mencapai 90%, dimana dari 46 tower yang akan dibangun, 41 tower diantaranya sudah berdiri dan 5 tower masih dalam proses pembangunan.
Pembangunan dan pengembangan infrastruktur kelistrikan juga untuk mendukung program pemerintah. Khususnya pada wilayah Nongsa yang memiliki potensi ekonomi dan pariwisata. Salah satunya yang masih dalam tahap perencanaan yaitu program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa dan Nongsa Digital Park yang akan dikembangkan. Jika berhasil program ini akan membantu meningkatkan ekonomi dan menyerap ribuan tenaga kerja, maka bright PLN Batam harus siap mendukung segala upaya Pemerintah Kota Batam dalam memajukan perekonomian Kota Batam.
#Siaran Pers Bright PLN Batam