Aryo Maulana. (Ist) |
Jakarta, pelitatoday.com - Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta menuju Kalimantan Timur atas prakarsa Presiden Joko Widodo akan berjalan sesuai rencana. Rencana pemindahan IKN tersebut dinilai akan berdampak kepada pergeseran pemusatan kegiatan tertentu, serta munculnya aktivitas-aktivitas baru di wilayah sekitarnya, di mana dukungan konektivitas menjadi salah satu prasyarat yang esensial.
Oleh karena itu, Pemerintah terus melakukan penyesuaian dalam berbagai aspek. Tidak terkecuali Chief Executive Officer (CEO) Amindotek Group, Aryo Mulana mendukung langkah pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Bahkan, pengusaha muda ini siap berkontribusi menggarap proyek IKN.
"Sebagai pengusaha di bidang propertri saya berharap pemerintah segera mensosialisasikan aturan turunan UU IKN. Khususnya menyangkut peluang usaha dan investasi yang ditawarkan beserta persyaratan, perizinan dan mekanismenya,"ujar Aryo Maulana di kawasan Kuningan Jakarta Selatan Selasa (15/2/2020).
Menurutnya, perpindahan Ibu Kota ini akan menciptakan pemerataan pertumbuhan ekonomi di kawasan tengah wilayah Kalimantan. Bahkan, berdampak pada ekonomi kawasan timur Indonesia. Misalnya, meningkatnya transaksi perdagangan antar wilayah.
Proses pembangunan IKN, lanjut Aryo menjadi peluang bagi pelaku usaha dalam negeri untuk ambil bagian dalam berbagai sektor. Baik menjadi rekanan penyedia barang dan jasa maupun menjadi investor.
"Namun saya berharap agar pemerintah lebih mengutamakan dan memberikan kesempatan kepada pengusaha dalam negeri. Tapi, untuk sektor tertentu yang membutuhkan teknologi tinggi dan modal besar dapat diberikan kepada investor asing dengan tetap diwajibkan bermitra dengan UMKM," ungkapnya.
Sesuai rencana pemerintah bahwa pembiayaan pembangunan IKN ini akan bersumber dari APBN sebesar 53,3 persen dan sisanya sebesar 46,7 persen dari Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Pelaku usaha tentu akan antusias berperan serta membangun Ibu Kota Nusantara yang akan menjadi kebanggaan rakyat Indonesia. Para calon investor ini tertarik untuk membangun properti seperti perumahan, perkantoran, retail, hotel, kawasan industri termasuk industri agro, pendidikan, dan theme park," urainya.
Aryo berharap kepada pemerintah agar mega proyek IKN ini bisa 80%nya dibiayai oleh sektor swasta nasional maupun swasta asing dapat tercapai.
"Pasti kami para pengusaha terutama di bidang property mendorong agar investor asing bisa bekerja sama menggandeng mitra lokal yang sudah teruji dalam membangun kota kota baru di Tanah Air dan bahkan Mancanegara," pungkasnya. (Dedi Haryadi)