Foto Istimewa. (Dok: Dispenad) |
JAKARTA - Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Purmanto mendampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., saat meninjau langsung Kampuang Aur, nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman dan Kampung Tengah, Kajai, Pasaman Barat yang merupakan daerah terdampak paling berat akibat gempa 6,2 SR yang terjadi Jumat yang lalu (25/2/2022).
Dalam kunjungan tersebut, Kepala BNPB Letjen Suharyanto menjelaskan kunjungan BNPB ke lokasi gempa di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat untuk memastikan penanganan korban gempa dapat tertangani dengan baik sesuai ketentuan berlaku.
"Kunjungan kita ke Pasaman dan Pasaman Barat bertujuan untuk memastikan penanganan korban gempa dapat tertangani dengan baik," ucapnya saat meninjau lokasi gempa yang berada di Malampah, Kabupaten Pasaman. Sabtu (26/2/2022)
Lebih lanjut, Letjen Suharyanto menambahkan setelah meninjau daerah yang terdampak gempa bumi, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan melibatkan TNI, Polri, BPBD, dan relawan untuk menentukan langkah penanggulangan gempa.
"Bupati Pasaman telah menetapkan daerah tanggap darurat selama 14 hari, sehingga kita bisa masuk," jelasnya.
Lebih lanjut, dalam kunjungan tersebut, Letjen Suharyanto menjelaskan rumah dengan kerusakan ringan akan di bantu perbaikannya oleh Pemkab.
"Untuk rumah dengan keadaan rusak ringan, akan dibantu perbaikannya oleh Pemkab masing-masing kabupaten, rumah yang rusak sedang akan dibantu perbaikannya oleh Pemprov Sumbar. Sedangkan rumah dengan keadaan berat di bantu oleh pemerintah pusat melalui BNPB dengan Kementerian terkait," jabarnya.
Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Purmanto dalam kesempatan tersebut menambahkan, TNI AD dan Pemkab akan menyediakan kebutuhan yang sangat urgent seperti, tenda, makanan dan kesehatan.
"Kita berusaha memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, seperti penyediaan tenda, makanan dan pelayanan kesehatan," ucapnya.
Disinggung tentang pertanian masyarakat yang terdampak gempa, Brigjen TNI Purmanto akan menggandeng pemkab dalam hal pendataan lahan pertanian yang terdampak.
"Kita akan melakukan pendataan lahan warga yang yang terdampak bencana, dan akan ditindak lanjuti bersama," ucapnya.
Bupati Pasaman H. Benny Utama yang hadir pada saat itu, menambahkan, Nagari Malampah merupakan daerah yang terdampak berat akibat gempa bumi yang telah terjadi.
"Di Nagari Malampah, terdapat seribu rumah yang rusak berat dari tiga ribu rumah yang ada di Nagari Malampah. Selain itu, warga yang meninggal di daerah ini berjumlah 5 orang dan luka berat berjumlah 6 orang," ucapnya.
Lebih lanjut, Benny Utama memaparkan pada saat ini kebutuhan logistik di daerah yang terdampak bencana sudah terpenuhi.
"Kita telah membuka penampungan logistik makanan bagi masyarakat yang di pusatkan di Kantor Kecamatan Tigo Nagari. Saat ini kita berusaha memenuhi kebutuhan tenda untuk pengungsi," tutupnya. (Dispenad)