Foto Istimewa. (Dok: Pribadi) |
JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi 25 tahun keberhasilan prajurit Kopassus mendaki puncak Everest dalam Ekspedisi Everest Indonesia 1997. Salah satu anggota tim ekspedisi, Pratu Asmujiono, berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Everest. Sekaligus mencatatkan sejarah sebagai tim tentara pertama Asia Tenggara yang sampai di puncak Everest.
"Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan, yang kala itu masih berpangkat Letnan Satu, termasuk salah personel Kopassus yang ikut Ekspedisi Everest Indonesia 1997 yang diinisiasi Danjen Kopassus kala itu, Mayjen Prabowo Subianto, yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia. Kerja keras Mayjen Iwan Setiawan dan seluruh personil ekspedisi, menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia pada kala itu dan juga hingga saat ini," ujar Bamsoet usai menerima Danjen Kopassus Mayjen Iwan Setiawan dan Tim Ekspedisi Everest Indonesia 1997, di Jakarta, Selasa (26/4/22).
Tim Ekspedisi Everest Indonesia 1997 yang hadir antara lain, Sudarto, Eddy Waluyo, Tarmudi, Othniel Mamahit, Ripto Mulyono, Ruddy Nurcahyo, Kamran, Sudriwati Fitri, dan Galih Donikara.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, tidak banyak manusia yang berhasil mencapai puncak Everest. Terlebih di tahun 1997, dimana situasi informasi dan teknologi tidak secanggih seperti saat ini. Membuktikan bahwa kemampuan fisik dan mental prajurit Kopassus sangat luar biasa.
"Menurut kesaksian Mayjen TNI Iwan Setiawan, resiko mendaki Mount Everest kala itu adalah fifty-fifty. Dari 100 pendaki, kemungkinan hanya 10 yang sampai. Dari 10, kemungkinan hanya tiga yang bisa selamat. Tidak heran sebelum berangkat ekspedisi, Mayjen TNI Iwan Setiawan meminta izin kepada Danjen Kopassus untuk menikah," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, Mayjen Iwan Setiawan dan seluruh personil Ekspedisi Everest Indonesia 1997 juga menyadari, resiko yang dihadapi dalam ekspedisi tersebut tidak ubahnya seperti terjun dalam peperangan. Nyawa menjadi taruhannya.
"Tapi mereka tidak gentar, karena semua ini demi Merah Putih. Sebagaimana motto Kopassus, Berani, Benar, Berhasil," pungkas Bamsoet. (*)