Foto Istimewa. (Dok: Dedy Haryadi) |
Jakarta, pelitatoday.com - PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) selaku perusahaan pengembang dan pengelola Kawasan Industri Pulogadung, yang sahamnya masing- masing dimiliki oleh BUMN dan BUMD Provinsi DKI Jakarta, selama minggu ketiga di bulan April 2022 melaksanakan Safari Ramadan ke beberapa lokasi di sekitar wilayah Kawasan Industri Pulogadung.
Dalam kegiatan tersebut, JIEP memberikan bantuan berupa ribuan jenis sembako kepada kaum rentan sosial diantaranya anak yatim/piatu serta kaum difabel atau penyandang cacat. Selain bantuan sembako, melalui unit kerja Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) / CSR manajemen PT JIEP juga menyalurkan ratusan juta rupiah modal usaha kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah yang berada di sekitar Kawasan Industri Pulogadung.
Corporate Secretary PT JIEP, Purwati, mengatakan bahwa kegiatan ‘JIEP Berbagi’ merupakan kegiatan rutin tahunan dalam membantu pemenuhan dasar masyarakat selama bulan Ramadan. Selain bantuan sembako di tahun 2022 ini, kegiatan ‘JIEP Berbagi’ juga diisi dengan program pemberian modal usaha kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah yang berada di wilayah operasi PT JIEP.
“Kegiatan JIEP Berbagi merupakan sebuah program unggulan dari manajemen yang digelar setiap tahun pada bulan Ramadan. Adapun distribusi bantuan paket sembako difokuskan kepada penerima anak yatim-piatu, difabel, serta dhuafa yang berada di sekitar Kawasan Industri Pulogadung. Kemudian, agar bantuan yang diberikan oleh JIEP tepat sasaran serta diterima dengan baik oleh masyarakat yang membutuhkan kegiatan JIEP Berbagi ini turut serta menggandeng pemerintah kota setempat dalam hal ini Walikota Jakarta Timur, Kecamatan Cakung, Kelurahan Jatinegara serta Kelurahan Rawaterate untuk verifikasi data penerima bantuan,” ujarnya.
Kegiatan pembagian sembako di sekitar Kawasan Industri Pulogadung merupakan bentuk kepedulian serta perwujudan visi perusahaan untuk terus memberikan dampak ekonomi dan sosial secara nasional. Adapun paket sembako yang dibagikan ini berisi beras, minyak goreng, gula dan teh untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Assistant Vice President Corporate Image Communication & CSR PT JIEP, Galih Geraldi Primayana menambahkan, selama bulan Ramadan 1443 H PT JIEP juga telah berupaya menyesuaikan strategi distribusi TJSL agar dapat membantu pelaku usaha dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.
Salah satu inisiatif yang dilakukan yaitu memberikan stimulus modal usaha kepada pelaku UMKM yang berada di sekitar ring 1 Kawasan Industri Pulogadung dengan tujuan untuk mendorong pengembangan usaha di tengah pandemi Covid-19.
“Hingga Triwulan II tahun 2022, manajemen PT JIEP telah menyalurkan modal usaha untuk 6 pelaku UMKM sebesar Rp 315.000.000,- kami berharap hal tersebut dapat membantu para pelaku UMKM untuk mempercepat laju bisnis mereka di tengah badai pandemi Covid-19. Lebih dari itu, selain menerima bantuan modal usaha seluruh mitra binaan JIEP juga akan diberikan pelatihan keterampilan guna mendukung bisnis UMKM mereka. Hal tersebut merupakan komitmen JIEP mendukung pemerintah dalam hal pengembangan bisnis di sektor UMKM,” ungkapnya.
Sebagai informasi, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung atau PT JIEP adalah perseroan terbatas milik Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan porsi kepemilikan saham masing-masing 50%.
PT JIEP merupakan perusahaan pengelola Kawasan Industri pertama di Indonesia, yang pada awalnya bertugas menyediakan Tanah Kavling Industri (TKI) dan semua fasilitas industri yang tertata dengan baik bagi para investor yang akan melakukan investasi di bidang manufacturing.
Pada perkembangan selanjutnya dan sesuai dengan tuntutan pasar, PT. JIEP melaksanakan diversifikasi sekaligus perluasan usaha dengan membangun secara bertahap bangunan sewa seperti Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) 1 s/d 4 lantai, Pergudangan (tertutup dan terbuka), Transit Warehouse, Retail Business Service Management, Total Logistic Solution serta bangunan pendukung lainnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk lebih menjamin kelangsungan hidup perusahaan di masa depan. (Dedy Haryadi)