Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad mengukuhkan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri di Gedung Daerah Tanjungpinang. (dok: DK) |
Kepri, pelitatoday.com - Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad mengukuhkan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri di Gedung Daerah Tanjungpinang, Rabu (1/6). Rohina yang terpilih menggantikan Medi Heryanto sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Kepri telah menjabat sejak 24 Januari 2022 yang lalu.
Acara dihadiri oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga BKKBN Novian Adusti, Ketua TP-PKK Kepri Dewi Kumalasari Ansar, Forkopimda Kepri atau yang mewakili, Sekdaprov Kepri Adi Prihantara, Para Staf Khusus Gubernur dan Kepala OPD Pemprov Kepri.
Dalam sambutannya, Gubernur Ansar menyebutkan BKKBN merupakan institusi yang harus menjadi mitra strategis Pemda karena secara umum BKKBN merupakan garda terdepan yang mempersiapkan masa depan dan warna bangsa, mempersiapkan SDM yang baik, berkualitas, dan sehat sehingga menjadi jaminan bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik.
"Maka tentu persoalan-persoalan laten seperti stunting harus kita pecahkan bersama. Presiden dan Mendagri dalam berbagai kesempatan hampir tidak pernah ketinggalan berpesan mengenai penanggulangan masalah stunting" ungkap Gubernur Ansar
Gubernur Ansar menegaskan, meski Kepri berada di peringkat 31 dari 34 Provinsi dengan tingkat stunting terendah, tapi bukan itu yang menjadi tolok ukur. Gubernur berharap ke depannya stunting di Kepri dapat tuntas dieleminir menjadi Kepri Zero Stunting.
"Kita akan adakan zoom meeting dengan bupati walikota mengenai permasalahan ini. Termasuk capaian imunisasi dasar lengkap anak. Banyaknya pulau-pulau di Kepri bukan masalah. Ada sahabat-sahabat TNI Polri yang dapat dilibatkan. Berkaca pada capaian vaksinasi covid 19 kita yang dapat dikatakan sukses" kata Gubernur.
Gubernur Ansar menambahkan, permasalahan stunting tidak hanya relevan di wilayah-wilayah pedesaan dan wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi. Namun di wilayah perkotaan juga terdapat masalah stunting.
"Contohnya penggunaan obat-obatan kecantikan, yang efek sampingnya juga dapat menyebabkan stunting pada anak" ucapnya.
Terakhir Gubernur Ansar berharap promosi kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar dapat digencarkan kembali. Gubernur melihat banyaknya penyakit-penyakit penyebab kematian dengan persentase tinggi yang disebabkan perilaku hidup tidak bersih dan sehat.
"Promkes-promkes yang dulu gencar dilakukan akan kita giatkan kembali. Kita buat gerakan bersama di Kepri dengan leading sektor BKKBN dibawah kepemimpinan kepala perwakilan BKKBN yang baru dikukuhkan. Supaya program Bangga Kencana dapat kita sukseskan" tutup Gubernur. (DK/R03)