Ilustrasi kapal Ferry. |
Kepri, pelitataday.com - Menyusul keputusan Pemerintah Singapura untuk membuka kembali pelabuhan utamanya Harbour Front Ferry Terminal, Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad bergerak cepat dengan langsung mengadakan pertemuan dengan operator kapal cepat yang melayani rute Kepri-Singapura di Batam, Selasa (14/6) lalu. Dalam pertemuan tersebut, salah satu poin yang disampaikan Gubernur Ansar adalah permintaan untuk penyesuaian harga tiket trip Kepri - Singapura tersebut.
"Satu dua hari ini saya minta mereka turunkan harga tiket, nanti mereka hubungi kita baru dapat diumumkan. Kemarin saya sudah kumpulkan ada beberapa pelaku usaha kapal Sindo Ferry Singapura, Majestic Fast Ferry, Horizon Ferry, dan lainnya," kata Gubernur Ansar di Batam, Rabu (15/6).
Menindaklanjuti pertemuan tersebut, Gubernur Ansar pun melayangkan surat resmi kepada 4 operator ferry yang melayani rute Kepri - Singapura, dan sebaliknya yakni Horizon, Sindo, Majestic, dan Batam Fast. Dalam surat tersebut Gubernur meminta keempat operator ferry tersebut melakukan penyesuaian penurunan tarif penumpang angkutan laut luar negeri/ internasional.
Gubernur Ansar mendasarkan permintaannya tersebut atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran Pasal 35 Ayat (3) dan dalam rangka menciptakan tarif penumpang angkutan laut luar negeri yang efisien dan terjangkau bagi pengguna jasa di Wilayah Kepulauan Riau.
"agar kiranya tarif penumpang angkutan laut luar negeri yang ditetapkan oleh penyelenggara angkutan dapat dilakukan penyesuaian kembali berdasarkan tingkat pelayanan yang diberikan dan peraturan yang berlaku. Hal ini guna untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang akan berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau" bunyi isi surat tersebut.
Surat Resmi dari Gubernur kepri yang dilayangkan ke Operator Ferrry. |
Gubernur Ansar pun menembuskan surat tersebut kepada Menteri Perhubungan RI dan Direktur Jenderal Perhubungan Laut RI. Sebagai informasi saat ini harga tiket pulang-pergi rute Kepri-Singapura naik menjadi Rp. 800 ribu dari harga sebelum pandemi yaitu sekitarRp.500 ribu.
"Makanya, tadi malam saya kumpulkan dan meminta mereka membicarakan sesama mereka. Kalau sekarang kan masih Rp800 ribu perjalanan 40 menit. Dari Tanjungpinang itu kira-kira Rp1 juta, kalau dengan pajak pelabuhan (seaport tax) di Singapura 7 dolar, dan juga seaport tax di Tanjungpinang perjalanan 2 jam itu Rp1 juta. Ya, mudah-mudahan mereka bisa turunkan itu," ungkap Gubernur.
Gubernur Ansar khawatir dengan harga tiket yang demikian tinggi akan memberatkan masyarakat ataupun wisman, sehingga menyebabkan wisman memilih lokasi tujuan dengan harga tiket yang lebih murah.
"Kita membicarakan soal harga tiket, yang masih dirasakan berat oleh masyarakat. Kami berikan kesempatan mereka berdiskusi, kiranya untuk saat-saat seperti ini mereka bisa turunkan harga tiket berapa yang terlihat. Supaya percepatan pertumbuhan pariwisata kita lebih cepat, kalau tiket masih relatif mahal orang bisa ke tempat lain, seperti Johor, Kuala Lumpur atau naik pesawat ke Hong Kong dengan paket-paket tertentu dengan tiket yang sangat murah," tutupnya. (DK/R01)