Foto Istimewa. |
Jakarta, pelitatoday.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggandeng Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) untuk menerapkan layanan digital security di lingkungan Nahdhatul Ulama (NU). Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Peruri dan PBNU dilakukan oleh Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya di Hotel Sultan, Jakarta pada Selasa, 21 Juni 2022.
Saat ini NU sedang mempersiapkan transformasi digital untuk mewujudkan pengelolaan organisasi yang efektif, terpadu dan berkesinambungan. Sebagai organisasi islam terbesar di Indonesia, NU sadar bahwa untuk mewujudkan pengelolaan organisasi yang lebih efektif dan efisien harus disertai dengan inovasi teknologi digital. PBNU menggandeng Peruri untuk mempercepat program transformasi digitalnya karena Peruri memiliki kemampuan untuk menerbitkan sertifikat elektronik yang dapat memberikan jaminan keamanan transaksi digital.
Untuk mendukung kegiatan operasional NU, Peruri akan memberikan fasilitas security digital di antaranya tanda tangan digital Peruri Sign, stempel digital Peruri Tera dan meterai elektronik yang dapat divalidasi keasliannya untuk menjaga kerahasiaan data serta menghindari penyalahgunaan wewenang. Produk-produk digital Peruri dipercaya dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan organisasi NU karena digitalisasi dapat mempersingkat waktu dan menurunkan biaya.
“Dalam satu tahun, kegiatan kami sangat banyak, misalnya untuk pelatihan kader saja, kami menyelenggarakan lebih dari 2.800 kegiatan dan semuanya menggunakan surat (fisik) dan harus ditandatangani secara manual (basah). Di sisi lain, proses administrasi harus dilakukan secara cepat dan efisien, yang mana tidak mungkin dilakukan secara manual. Sedangkan kami juga membutuhkan tanda tangan digital yang harus terjamin aman dan jelas legalitasnya. Kerja sama dengan Peruri menjadi sangat strategis dan fundamental dalam pengembangan pengelolaan organisasi kami,” ujar Gus Yahya.
Peruri yang dulu hanya dikenal sebagai perusahaan pencetak dan penjamin keaslian uang rupiah dan dokumen vital lainnya seperti Paspor, Meterai Tempel, Pita Cukai dan Sertipikat Tanah, kini telah me-leverage kemampuannya, tidak hanya terdepan di bidang high security printing namun juga menjadi perusahaan penjamin keaslian di bidang high security digital. Peruri juga menjadi satu-satunya BUMN Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yang dapat menerbitkan identitas digital yang aman.
“Melalui komitmen kerja sama ini, ke depannya Insya Allah Peruri dapat memberikan solusi digital terbaik bagi NU, sehingga NU dapat menjadi organisasi yang lincah, agile dan fleksibel di tengah perkembangan teknologi digital saat ini.” kata Dwina Septiani Wijaya.
Kerja sama ini sangat strategis karena menyangkut tata kelola organisasi NU yang kantor, pengurus dan anggotanya tersebar di seluruh penjuru nusantara bahkan dunia, sehingga teknologi informasi dimanfaatkan sebagai tulang punggung operasional organisasi. Penandatangan nota kesepahaman ini menjadi tonggak sinergi dan kolaborasi untuk mendorong pengembangan ekosistem digital di Indonesia yang lebih produktif, aman dan bermanfaat. (Dedy Haryadi)