Karo Provos Polri Brigjen Benny Ali. (dok: Viva) |
Jakarta - Ketiga anggota Polri yang melakukan tindakan intimidasi terhadap wartawan CNNIndonesia dan 20detik dengan menghapus dokumen video liputan di sekitar kompleks kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Jakarta Selatan. Hal ini disampaikan oleh Karo Provos Polri Brigjen Benny Ali, dan menyampaikan permohonan maaf.
Selain itu, Benny juga mengatakan bahwa ketiga anggota Polri itu tidak memahami kerja jurnalistik dan para wartawan.
"Pertama-tama saya selaku Karo Provos mengucapkan permohonan maaf atas tindakan anggota kami yang kurang pemahaman terhadap kejadian kemarin," kata Benny kepada wartawan, disadur dari pemberitaan detikNews.com. Jumat (15/7/2022).
Benny menjelaskan ketiga polisi itu berada di kawasan rumah Irjen Ferdy Sambo untuk melakukan pengamanan terstruktur.
"Memang kejadian kemarin itu bukan di TKP, tapi itu merupakan tempat yang dia (Sambo) tinggali. Jadi dia itu melaksanakan pengamanan terstruktur," ujarnya.
Dia juga menjelaskan latar belakang ketiga polisi itu melakukan intimidasi terhadap wartawan CNNIndonesia dan 20detik. Ketiganya disebut merasa bahwa pemberitaan terkait baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo itu sudah menyentuh ranah pribadi.
"Mungkin pemahaman anggota kami ini dengan pemberitaan-pemberitaan itu, ini sudah menyangkut privasi, empati. Ini bagaimana kondisi psikis ataupun psikologis daripada keluarga. Mungkin itu yang dijaga, sehingga anggota-anggota tersebut melakukan tindakan-tindakan yang berlebihan," tutur Benny.
Benny pun memastikan akan menindak tegas ketiga anggota tersebut. Benny juga turut mengucapkan maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini.
"Selanjutnya, terkait dengan kejadian tersebut, kami akan melakukan tindakan disiplin terhadap anggota tersebut," imbuhnya.
Intimidasi Wartawan di Kompleks Ferdy Sambo
Diketahui, insiden intimidasi itu terjadi saat wartawan CNNIndonesia dan 20detik tengah mewawancarai seseorang bernama Asep. Asep merupakan tukang sapu di kompleks rumah Irjen Ferdy Sambo.
Setelah melakukan wawancara dengan Asep, keduanya didatangi oleh tiga orang tidak dikenal. Ketiga orang itu lantas meminta wartawan CNNIndonesia dan 20detik menghapus hasil liputan.
"Terus ya sudah, kita lanjut wawancara tuh sama Pak Asep sambil videoin segala macam," ungkap salah satu wartawan yang mendapatkan intimidasi.
"Pas udah agak jauh, disamperin lagi tuh bertiga. Langsung 'sini, mana handphone-nya, mana handphone-nya.' Langsung dihapus-hapusin (videonya)," tambahnya.
Terdapat tiga video yang dihapus dari ponsel wartawan tersebut yang salah satunya berisi wawancara dengan Asep. Tiga orang yang meminta video tersebut dihapus disebut mengenakan kaus berwarna hitam.
Ketiganya sempat memeriksa ponsel kedua wartawan tersebut hingga ketiga video dihapus oleh ketiga OTK itu. ***
Sumber: Detiknews