TyERA Workshop Tour melakukan podcast. (dok: Dedy Haryadi). |
Jakarta, pelitatoday.com - Setiap manusia memperoleh ilmu berdasarkan pengalaman manusia lain yang telah melakukan kegiatan profesinya. Berbagai macam pengetahuan tertuang dalam banyak literasi, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Namun, itu saja tidak cukup sebagai pelepas dahaga generasi muda yang haus akan pengetahuan.
Berawal dari sebuah pertemuan dalam komunitas Kibordis Untuk Bangsa (KUB) pada pertengahan Mei 2022, Erramono Soekarjo mengutarakan keinginan untuk berbagi ilmu dalam dunia musik. Pria lulusan Berklee College of Music ini melihat visi dan misi yang sama pada Tya Subiakto, seorang penata musik film Indonesia.
"Sejak saat itu, saya dan Tya sepakat untuk mendukung regenerasi bersama-sama melalui TyERA Workshop Tour. Mencetak para musisi muda yang unggul dan mampu bersaing di kancah dunia. Saya pun juga tidak ingin membuat ilmu yang saya dapatkan dari Berklee College of Music 37 tahun lalu menjadi sia-sia," ujar pendiri Spirit Band ini.
TyERA Workshop Tour menjawab tantangan generasi muda yang haus akan pengetahuan di luar pendidikan formal. Menggabungkan materi tentang pertunjukkan musik (music performance) yang dibawakan oleh Erramono Soekarjo dan produksi musik (music production) yang dibawakan oleh Tya Subiakto dalam satu wadah. Ilmu pendukung seperti branding, pangetahuan Hak Cipta, dan pendukung lainnya akan tersaji dalam workshop ini selain teknik bermusik.
"Karena literasi di berbagai Digital Platform berperan sebagai tutorial saja. Sementara itu, mungkin pertanyaan yang ada di benak teman-teman belum terjawab melalui tutorial tersebut. Kami berdua akan menjawabnya, sambil berkarya bersama", ujar Tya Subiakto. Perempuan kelahiran Jakarta ini percaya, cara ini efektif untuk mendukung regenerasi di dunia Ekonomi Kreatif pada umumnya dan bidang musik pada khususnya.
"Namun perjuangan kami tidak hanya sampai di dunia musik saja. Kelak TyERA Workshop Tour juga akan membahas tentang kepenulisan, dunia film, pembuatan konten, dan bidang lainnya yang memaksimalkan kreatifitas. Kami berdua akan berbagi sebagai usaha untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa di bidang Ekonomi Kreatif", ujar musisi perempuan ini yang baru saja menerbitkan novel keduanya tahun ini, Anak Tak Bernama.
Diprakarsai oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Jawa Barat, Tya dan Erra telah melakukan workshop perdananya secara daring pada tanggal 10 September 2022 lalu. Kemudian kedua musisi yang sudah mumpuni ini akan melaksanakan Workshop keduanya pada hari ini, 11 September 2022, di DKG Studio & Sound System, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan. Pada tanggal 1 Oktober 2022 nanti, TyERA Workshop Tour akan hadir di Bandung. Bertempat di G Coffee and Resto, kedua pianis handal ini akan mengajak Agus Hardiman, pemilik sekolah Art Sonica, sebagai Pembicara Tamu yang akan membawakan tajuk "Merekam Inspirasi dalam Digital".
"Saya senang sekali diajak oleh mbak Tya dan mas Erra, musisi yang serba bisa dan punya wawasan yang luas, untuk sharing tentang dunia recording. Mungkin nanti akan berguna bagi semuanya yang memang saat ini musisi harus lengkap pengetahuannya," ujar pria yang baru saja meluncurkan Monster Ethnica ini.
Selain di Jakarta dan Bandung, TyERA Workshop Tour akan mengunjungi kota-kota lainnya, antara lain Tidore, Jogjakarta, Kuningan, dan kota-kota lain yang masih dalam proses konfirmasi.
"Semoga dengan TyERA Workshop Tour ini para musisi yang tidak dapat belajar musik ke luar negeri seperti saya bisa mendapatkan pengetahuan berdasarkan pengalaman kami, hingga semakin banyak generasi penerus dalam dunia musik mampu menembus pasar dunia", pungkas Tya Subiakto. (Dedy Haryadi)