Ilustrasi masyarakat miskin. (ist) |
Batam, pelitatoday.com - Di awal tahun 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) masih memiliki angka dengan presentase penduduk miskin di Kota Batam tahun 2022, terhitung meningkat 0,14 persen dibanding tahun 2021 lalu.
Pihak Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Data perbandingan yang dapat dilihat bahwa presentase penduduk miskin pada Maret 2022 tersebut mencapai 5,19 persen.
Pada Maret 2022, jumlah penduduk miskin atau yang pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Kota Batam mencapai 82,59 ribu orang, dan jumlah ini bertambah sebanyak 5,42 ribu orang dibandingkan Maret 2021 lalu.
“Selain masih dalam fase pemulihan pasca Covid-19, salah satu faktor penyebab meningkatnya kemiskinan adalah terjadinya inflasi pada hampir semua kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan, minuman, tembakau, sebesar 5,41 persen,” ungkap Kepala BPS Kota Batam, Rahmad Iswanto, dilansir dari laman Timesasianews. Rabu (4/1/2023).
Menurutnya, pengaruh inflasi cukup tinggi terhadap kemiskinan, sebab komoditas makanan, minuman, dan tembakau merupakan kelompok pengeluaran yang vital bagi seluruh masyarakat Kota Batam.
Meski presentase penduduk miskin menunjukkan tren menurun pada periode Maret 2013 – Maret 2022, tapi potret kemiskinan dari sisi jumlah penduduk miskin mengalami tren meningkat pada periode tersebut.
Hal ini dikarenakan, pertumbuhan jumlah penduduk miskin lebih lambat dibandingkan pertumbuhan jumlah penduduk secara umum.
Baca Juga: Door to Door ke Rumah Warga, BPS Batam akan Survei Biaya Hidup 2022
Dari sisi jumlah, Kota Batam merupakan daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak se-Provinsi Kepri. Kondisi ini sejalan dengan banyaknya jumlah penduduk di Kota Batam. Namun, meski demikian, dari presentasenya Kota Batam memiliki presentase penduduk miskin terendah.
“Garis kemiskinan di Kota Batam masih menempati posisi tertinggi, yaitu sekitar Rp 783.730/kapita/bulan, jika dibandingkan garis kemiskinan wilayah terendah yaitu Kabupaten Karimun yang sekitar Rp 446.856/kapita/bulan,” jelas Rahmad.
Sementara itu, Garis Kemiskinan di wilayah Kota Batam dan Provinsi Kepri pun terpantau meningkat dalam periode tahun 2021 – 2022.
Garis Kemiskinan Kota Batam meningkat dari Rp 740.109/kapita/bulan menjadi Rp 783.730/kapita/bulan; sedangkan Garis Kemiskinan Provinsi Kepri meningkat dari Rp 642.425/kapita/bulan menjadi Rp 684.070/kapita/bulan. ***