Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo bersama perwakilan PT Bder Ventures Indonesia dengan Duofu International Holdings Group, Tiongkok. |
Jakarta, pelitatoday.com - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman antara PT Bder Ventures Indonesia dengan Duofu International Holdings Group, Tiongkok. Melalui nota kesepahaman tersebut, kedua perusahaan akan bekerjasama memproduksi panel surya BIPV (Building Integrated Photovoltaics) di Indonesia sekaligus pemasarannya, penerapan bangunan berteknologi BIPV di berbagai kota termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Bintan, pengembangan smart city di berbagai kota di Indonesia, pembuatan bangunan komersial seperti Tonino Lamborghini Resort serta penyediaan helikopter dan electric vertical take-off and landing (eVTOL) untuk pengembangan pariwisata Indonesia.
"Kerjasama tersebut sangat positif bagi peningkatan hubungan ekonomi Indonesia dengan China. Salah satu langkah kongkritnya, PT Bder Ventures Indonesia bersama Duofu International Holdings Group akan menginvestasikan modal dan teknologi untuk memproduksi panel surya BIPV (Building Integrated Photovoltaics) di Indonesia, dengan target awal 300 MW/a. Investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia sangat menjanjikan. Terlebih Presiden Joko Widodo menargetkan porsi EBT bisa mencapai 23 persen pada bauran energi nasional tahun 2025 dan terpenuhinya target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060," ujar Bamsoet usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Bder Ventures Indonesia dengan Duofu International Holdings Group, di Jakarta, Selasa (7/2/23).
Turut hadir jajaran Duofu International Holdings Group, antara lain CEO Li Zhenyu, General Manager of International Department Huang Yuqing, dan Manager International Department Zhang Shuming. Hadir pula Presiden Direktur PT Ventures Indonesia Junaidi Elvis.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, salah satu cara merealisasikan bauran EBT tersebut yakni dengan penerapan BIPV (Building Integrated Photovoltaics), sebagai sistem surya yang terintegrasi arsitektur bangunan yang merupakan teknologi baru yang menjanjikan di bidang industri tenaga surya. Kementerian ESDM melaporkan, potensi energi surya di Indonesia sangat besar yakni sekitar 4.8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp, namun yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 10 MWp.
"Saat ini pemerintah Indonesia telah mengeluarkan roadmap pemanfaatan energi surya yang menargetkan kapasitas PLTS terpasang hingga tahun 2025 adalah sebesar 0.87 GW atau sekitar 50 MWp/tahun," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, Duofu International Holdings Group berada di peringkat 127 dari 500 perusahaan terbaik di Tiongkok, peringkat 54 dari 500 perusahaan manufaktur terbaik di Tiongkok, dan peringkat 28 dari 500 perusahaan swasta terbaik di Tiongkok, sekaligus juga Ketua Kamar Dagang Wenzhou di Beijing.
"Mereka memiliki penghasilan operasional tahunan lebih dari 30 miliar dollar Amerika. Selain berpengalaman di bidang energi terbarukan, mereka juga berpengalaman di sektor eksploitasi sumber daya mineral, petrokimia, perdagangan elektronik, hingga perdagangan energi lintas negara," pungkas Bamsoet. (Rilis)