Foto SMAN 5 Batam. (ist) |
Batam, pelitatoday.com - Rencana acara perpisahan siswa/i kelas XII di SMA Negeri 5 Batam jadi polemik pasal pemungutan uang sebesar Rp. 600.000 disorot media.
Menyikapi pemberitaan yang sudah meluas di masyarakat, Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Batam, Sumiati langsung memberikan klarifikasi kepada wartawan di ruang guru SMA Negeri 5 Batam. Sabtu (11/03/2023).
"Kondisi yang diangkat saat ini saya toh tidak tahu, yang saya dengar dengan kos 300. Begitu terangkat informasi ini 600, saya bertanya kepada ketua komite apakah ada rencana lain selain yang 300 ini? Ternyata yang disampaikan ke saya rupanya ada.
Kan posisi anak ini kelas XII, kalaupun toh akan ada perpisahan yang mengadakan adalah OSIS, kan begitu? Kelas XII ini rawan, belum ujian, atau sesudah ujian. Kalau ada apa-apa sebelum ujian, atau kalau ada apa-apa sesudah ujian, atau sebelum kelulusan. Maka saya tegas saat itu mengatakan, tidak ada perpisahan. Namun anak tetap ngotot," kata Sumiati seperti ditulis sorottuntas.com.
Hal senada juga diungkapkan oleh anggota komite SMAN 5 Batam, Maruba Simbolon bahwa pihaknya juga tidak mengetahui soal anggaran kutipan pengadaan 3 item selain uang perpisahan yang belum dipastikan estimasinya.
"Soal pungutan untuk 3 item kami tidak mengetahui," kata Maruba kepada pelitatoday.com di warung kopi 33 BBC Sagulung.
Usut punya usut, kutipan uang perpisahan rupanya bukan hanya Rp. 600.000, melainkan mencapai hingga Rp. 750.000.
Hal ini sesuai dengan pernyataan salah seorang siswa, yang juga merupakan ketua angkatan di SMA Negeri 5 Batam menjelaskan, bahwa uang yang dikutip bukan sejumlah Rp 600.000, melainkan Rp 450.000, di luar dari uang perpisahan sebesar Rp 300.000,- yang disepakati.
Adapun penjelasan dari pungutan kisaran antara Rp 650.000,- hingga Rp 750.000,- jika uang pengadaan Yearbook, Varsity, dan CAS dengan total Rp 450.000,- ditambahkan dengan uang perpisahan dengan opsi Rp 200.000,- jika perpisahan dilaksanakan di sekolah, atau Rp 300.000,- jika perpisahan dilaksanakan di hotel.
Meski anggaran uang perpisahan belum di realisasikan. Namun untuk kutipan uang pengadaan Yearbook, Varsity, dan CAS dengan total Rp.450.000,- sudah dikumpulkan dan anggaran nya sudah diserahkan kepada vendor.
Maka, anggaran yang sudah dikumpulkan dengan jumlah siswa kelas XII di SMA Negeri 5 Batam adalah 663 siswa. Maka uang yang dikumpulkan mencapai sebesar Rp. 298.350.000,- jika dikalikan Rp. 450.000,- untuk 3 item pengadaan.
Sementara itu, seorang orang tua siswa menyesalkan atas ketidaktahuan komite dan pihak sekolah soal pungutan 3 item pengadaan untuk perpisahan.
"Panitia harus memberikan penjelasan pertanggungjawaban secara detail soal penggunaan anggaran yang dipungut. Karena kita menilai tidak relevan siswa mengelola uang dengan anggaran yang terbilang besar ini," katanya yang tidak mau namanya dipublikasikan.
Apalagi kata dia, Kepala Sekolah all out saat rapat koordinasi bersama komite dan pihak orang tua dan mengatakan bahwa dalam pesta perpisahan nantinya, Kepsek hanya sebagai undangan.
"Artinya siapa yang bertanggungjawab soal pungutan untuk pengadaan ini. Apa siswa yang bertanggungjawab," ungkap nya bertanya.
Penulis: Siburian