Anak kuli bangunan, Alief Kurniawan, pemuda asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dilantik oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf. (dok: Dedy/pelitatodaycom) |
Jatim, pelitatoday.com - Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf melantik dan melakukan penyematan tanda pangkat kepada 268 siswa Pendidikan Pertama Tamtama TNI Angkatan Darat (AD) Gelombang II Tahun 2023 di Rindam V/Brawijaya, Jum’at (14/4/2023).
Pelantikan tersebut dihadiri sejumlah pejabat teras di jajaran Kodam Brawijaya dan para orang tua prajurit yang dinyatakan lulus seleksi Dikmata TA 2022. Bertempat di lapangan Secata Rindam V/Brawijaya, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Mayjen TNI Makruf mengatakan bahwa setiap prajurit harus memiliki rasa bangga menjadi bagian TNI AD. “Perlu dipahami, sebagai prajurit kalian memiliki peran penting dalam mendukung tugas Satuan. Miliki rasa bangga menjadi bagian dari prajurit TNI-AD,” ujar Pangdam melalui rilis Pendam V / Brawijaya
Mayjen TNI Farid Makruf juga mendorong semua siswa agar mengubah pola pikir dan pola tindak sebagai prajurit yang bisa dibanggakan. “Itu harus bisa dilakukan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat dan bagi TNI-AD maupun NKRI,” tegas Pangdam.
Selain itu, Pangdam juga berharap ilmu yang didapat para siswa selama mengikuti pendidikan sebelumnya, bisa dijadikan bekal dalam menempuh pendidikan selanjutnya, atau proses kejuruan sesuai kecabangan masing-masing.
“Pendidikan kecabangan, pada dasarnya bertujuan untuk memberikan bekal agar siap bertugas sebagai prajurit yang terlatih dan profesional di jajaran TNI-AD,” katanya menambahkan.
Ternyata terdapat kisah inspiratif di balik pelantikan para prajurit TNI AD. Adalah Alief Kurniawan, pemuda asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Dia baru saja dilantik menjadi prajurit TNI-AD berpangkat Prajurit Dua atau Prada menuturkan bahwa dirinya berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Ayahnya adalah kuli bangunan yang memiliki penghasilan pas-pasan.
Berhasil menyandang pangkat Prada kali ini, merupakan perjuangannya yang cukup panjang. Sebelumnya, Alief telah berusaha keras untuk bisa menjadi prajurit TNI-AD. Berkali-kali gagal, anak kuli bangunan tersebut tak pernah jera untuk kembali mendaftar.
“Saya sudah 4 kali mendaftar. Dengan susah payah harus bolak balik, tapi saya tidak pernah menyerah. Meskipun bapak saya seorang kuli, itu tidak jadi masalah bagi diri saya untuk terus mendaftar, dan sekarang Alhamdulillah membuahkan hasil menjadi seorang anggota TNI,” tutur Alif yang tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Dedy