Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo. |
JAKARTA - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo dengan call sign amateur radio YE0BS membuka event Jakarta Amateur Radio Fair 2023. Sekaligus menyaksikan dan mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman antara Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) DKI Jakarta dengan Rescue Otomotif Indonesia (ROI), untuk meningkatkan kerjasama di berbagi kegiatan sosial dan kemanusiaan. Khususnya seputar mitigasi dan penanggulangan bencana alam.
"Di tengah modernitas zaman, ORARI masih tetap eksis, tetap ada, dan terus berlipat ganda. Jiwa patriot dan nasionalisme ORARI tidak perlu dipertanyakan. Mengingat ORARI mewajibkan setiap orang yang ingin menjadi anggota, harus terlebih dahulu menghadapi ujian. Salah satu materi ujiannya yakni tentang Pancasila dan pengimplementasiannya dalam kehidupan keseharian," ujar Bamsoet saat membuka event Jakarta Amateur Radio Fair 2023 sekaligus penandatanganan MoU ORARI DKI Jakarta dengan ROI, di Pantai Festival Ancol, Jakarta, Jumat (2/6/23).
Turut hadir antara lain, Ketua Umum ORARI Donny Imam Priambodo, Ketua ORARI DKI Jakarta Eko Cahyono, Pembina ROI sekaligus Ketua IMI DKI Jakarta Anondo Eko, Ketua Umum ROI sekaligus Ketua Umum Motor Besar Indonesia (MBI) Rio Castello, Kepala Balai Monitor Kelas I DKI Jakarta Rahman Baharuddin, serta Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi PMI DKI Jakarta H.M. Azis.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini juga mengajak keluarga besar ORARI untuk menyambut Pemilu serentak pada Februari 2024 dan Pilkada serentak pada November 2024 dengan suka cita. Antara lain dengan membangun iklim politik yang kondusif, melalui penyebarluasan narasi yang positif dan menyejukkan, tanpa mengurangi sikap kritis dalam menyikapi wacana politik yang mengemuka.
"ORARI juga dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun literasi politik rakyat, melalui diseminasi informasi yang netral, berimbang, dan mencerdaskan. Serta memanfaatkan jaringan (networking) yang dimiliki untuk menebarkan nilai-nilai kebersamaan dan persatuan, serta meneguhkan ikatan soliditas dan solidaritas kebangsaan, di atas kepentingan politik sesaat," kata Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menjelaskan, meskipun ORARI secara resmi dibentuk pada 9 Juli 1968, namun kehadiran radio amatir di Indonesia telah menjadi bagian penting dari perjalanan sejarah perjuangan bangsa yang memediasi penyebarluasan pesan-pesan kebangsaan menjelang kemerdekaan Indonesia.
"Proklamasi 17 Agustus 1945 pun dikumandangkan ke seluruh penjuru dunia atas kontribusi pegiat radio amatir di tanah air. Demikian juga pada periode pasca kemerdekaan, radio amatir juga memiliki andil dalam menopang pergerakan kepemudaan," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, menjelang 55 tahun usianya, ORARI tetap menjaga kesatuan dan persatuan NKRI. Menjadi 'corong' aspirasi masyarakat, menjadi media yang memberikan inspirasi, dan menjadi pembawa pesan-pesan kebaikan.
"Tidak hanya di dalam negeri, eksistensi ORARI juga telah mendunia. Selain karena kesuksesan dalam menyelenggarakan berbagai event internasional di Indonesia, terpilihnya beberapa representasi anggota ORARI pada organisasi radio amatir internasional seperti IARU (Internasional Amateur Radio Union), juga turut mengangkat nama ORARI dan nama Indonesia di kancah dunia," pungkas Bamsoet. (SOP)