Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi, bersamaKetua Umum MUI Kepri, KH Bambang Maryono. |
Ketua Umum MUI Kepri, KH Bambang Maryono mengatakan, pihaknya datang ke BP Batam untuk bersilaturahmi sekaligus mendengarkan langsung pemaparan terkait kondisi terkini Kawasan Rempang.
Mengingat, rencana pengembangan Kawasan Rempang sempat menjadi perbincangan hangat di masyarakat beberapa hari terakhir. Sehingga, pihaknya pun dapat mengantisipasi disinformasi yang tersebar di publik.
“Dengan penjelasan yang detail, kami pun bisa menepis berita hoaks yang saat ini tengah beredar,” ujar Bambang.
Melalui pertemuan ini, Bambang berharap, polemik yang ada perlahan mereda. Apalagi pemerintah melalui BP Batam telah memberikan solusi terbaik kepada masyarakat yang terdampak pengembangan.
“Kami sebagai tokoh-tokoh agama ingin mengambil langkah yang menyejukkan antara kedua belah pihak. Bagaimana pemerintah investasinya bisa berjalan dengan baik dan kepentingan masyarakat juga bisa terakomodir,” harap Bambang.
Sementara, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kunjungan MUI Provinsi Kepri ke BP Batam. Ia mengungkapkan, pengembangan Rempang Eco City ini sudah masuk dalam daftar proyek strategis nasional.
“Kami (BP Batam) sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat di Kota Batam akan berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi seluruh poin yang menjadi hak masyarakat Pulau Rempang yang terdampak proyek ini," ujar Muhammad Rudi.
Muhammad Rudi berharap, melalui pengembangan Rempang Eco-City ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pulau Rempang.
"Melalui momentum ini, pengembangan Rempang sebagai mesin ekonomi baru akan memberikan multiplier effect dan membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat Kepri,” tutup Muhammad Rudi. (mh)