Potret Ketua MPR RI, Bamsoet Soesatyo saat berkunjung ke Singapore Food Industry. |
Hingga saat ini, PT BAMS telah memproduksi sekitar 50 jenis produk olahan makanan dan buah dengan teknologi vacum frying, kemasan kaleng, alufoil pouch, tray plastik, maupun tray alumunium. Bahan baku produk dan tenaga kerja didapat langsung dari daerah Banjarnegara dan sekitarnya. Seluruh produk olahan makanan dan buah produksi PT BAMS telah memenuhi syarat ijin edar BPOM, HaCCP, ISO, TKDN, dan sertifikasi halal.
"Produk olahan buah antara lain, keripik pepaya california, keripik nangka, keripik salak, keripik pisang, keripik edamame, keripik pepaya, koktail buah dalam kaleng, buah nanas dalam kaleng, buah carica dalam kaleng, buah salak dalam kaleng, serta buah jagung dalam kaleng. Produk olahan makanan antara lain, garang asem dalam kaleng, rendang daging sapi dalam kemasan, gulai ikan kuning dalam kemasan, serta nasi sate ayam dalam kemasan," ujar Bamsoet usai menerima perwakilan Singapore Food Industry, dalam kunjungannya di hari ke-6 di Dapil-7 Jawa Tengah di pabrik PT BAMS, di Banjarnegara, Selasa (23/1/24).
Turut hadir antara lain Fahruddin dari Singapore Food industry, dan Direktur PT BAMS Trisila. Hadir pula Team Bhineka Jaya Sentosa antara lain Andri Noviar, Ari Sumarto, Adhiarto, Sapta Brahmana.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, selain memproduksi olahan makanan dan buah, PT BAMS juga memproduksi nasi ransum untuk kebutuhan TNI-Polri, Kementerian Sosial, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dikemas secara higienis, hermitis dan diawetkan dengan teknologi sterilisasi komersial, sehingga tahan disimpan pada suhu ruang sampai 2 tahun.
"Menunya sangat beragam, dengan mengambil menu masakan khas Indonesia. Antara lain, nasi daging rica-rica, nasi daging balado, nasi empal daging sapi, nasi rendang sapi, nasi goreng ayam, nasi ayam taliwang, nasi semur ayam, nasi ayam kecap, nasi goreng ikan asin, nasi gulai ikan, nasi ikan sambal hijau, nasi ikan cakalang, dan berbagai menu lezat lainnya," jelas Bamsoet.
Ketua Umum Asosiasi Rekanan & Distribusi (ARDIN Indonesia) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, selain dengan Singapore Food Industry, PT BAMS juga telah bekerjasama dengan berbagai pelaku usaha internasional lainnya. Ekspor perdana PT BAMS telah dilakukan ke Jerman pada tahun 2019. PT BAMS juga telah mengekspor berbagai produknya ke Kanada bekerjasama dengan Tucan Holistic Canada, ekspor ke Jepang bekerjasama dengan Daiso Japan, Nichini Shoji, ITPC Osaka, dan Axis Co. Ltd serta ekspor ke Amerika bekerjasama dengan Greenway United.
"Kehadiran PT BAMS selain untuk membuka lapangan pekerjaan juga telah membuktikan bahwa hasil bumi Banjarnegara maupun Indonesia pada umumnya memiliki kualitas mumpuni untuk menguasai pasar internasional. Sebagai negara agraris, sangat disayangkan jika hasil pertanian tidak diolah lebih lanjut untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi. Melalui kegiatan pabrikasi berskala ekspor, PT BAMS telah membuktikan kepada dunia bahwa hasil pertanian Indonesia tidak kalah dibanding negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia," pungkas Bamsoet. ***