Sekda Kota Batam, Jefridin Hamid saat menyampaikan pemaparan pada acara Sosialisasi Stunting Tahun 2024 di OS Style Hotel, Rabu (28/02/2024). |
Di tahun 2020 jumlah angka stunting di Kota Batam 3.876 orang, tahun 2021 turun menjadi 3.367 orang, di tahun 2022 kembali turun menjadi 1.441 orang dan pada tahun 2023 angka stunting di Kota Batam berjumlah 1.207 orang. Sehingga pada tahun 2023 Pemko Batam mendapat insentif fiskal dari Pemerintah Pusat, karena berhasil menangani kasus stunting di Kota Batam.
“Penurunan angka stunting setiap tahunnya karena Wali Kota Batam, Muhammad Rudi konsen menangani persoalan stunting di Kota Batam. Mudah-mudahan Batam bisa zero stunting,” ucapnya.
Penanganan stunting ini menurutnya menjadi perhatian Pemerintah Pusat begitu pun dengan Pemerintah Kota Batam. Katanya, jika tidak menjadikan ini sebagai bentuk perhatian maka akan menjadi persoalan ke depan. Karena penanganan stunting ini dalam rangka mempersiapkan generasi emas tahun 2045. Untuk itu perlu dipersiapkan anak yang sehat dan bebas stunting agar mampu bersaing karena Indonesia sudah menjadi generasi maju.
“Bicara stunting bicara kehidupan Kita kedepan, untuk anak-anak Kita. Kenapa sangat penting sekali karena Kita harus mempersiapkan generasi emas yang akan melanjutkan pembangunan ini. Untuk itu atas nama Wali Kota Batam, Saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Camat Sagulung dan masyarakat yang mengikuti sosialisasi stunting ini,” tuturnya.
Camat Sagulung, Muhammad Hafiz Rozie menyampaikan kegiatan sosialisasi stunting ini merupakan kebijakan Wali Kota Batam. Untuk di Kecamatan Sagulung menurutnya angka stunting di tahun 2023 tersisa 26 orang. Jumlah ini turun dari tahun sebelumnya yang berjumlah 59 orang. Harapannya setelah mengikuti kegiatan ini jumlah angka stunting di Kecamatan Sagulung turun menjadi zero stunting.
“Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, hingga Kamis (29/02/2024). Untuk hari besok, yang akan mengikuti sosialisasi masyarakat Sei Lekop, Sagulung Kota dan Sei Binti,” katanya. (MCB)