Potret Dump Truk pengangkut tanah tanpa penutup melintas ke area yang mau di timbun. (ist) |
Aktivitas kegiatan penimbunan lahan yang akan dibangun perumahan ini menuai protes dari masyarakat sekitar. Pasalnya, warga yang melintas di jalan depan lokasi penimbunan harus menghirup udara kotor bercampur debu.
Pantauan di lokasi, jalan lintasan Dump Truk pengangkut tanah dipenuhi ceceran tanah yang berjatuhan. Bahkan, di lokasi tidak terlihat upaya pembersihan tanah yang berjatuhan disepanjang jalan, maupun upaya penyiraman jalan berdebu oleh pelaku penimbunan dan pihak developer.
"Aktivitas penimbunan ini lebih baik dihentikan, mereka tidak memikirkan warga sekitar akibat dari ulah mereka yang tidak mengikuti aturan," ujar warga Perumahan Rhabayu, Sagulung saat melintas.
Sebelumnya, pada bulan Februari lalu aktivitas penimbunan lahan perumahan ini juga mendapat protes dari warga. Warga memosting rasa kesalnya hingga di sejumlah Medsos bahkan group WhatsApp.
“Ya itu bekas tanah menempel di aspal, kalau hujan becek, bila panas berdebu. Bahkan sekarang jalan bergelombang bila dilalui. Masa mengotori udara dan merusak jalan izinnya dikasih Pemerintah?,” tanya warga.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih berusaha memintai keterangan dari pihak Developer yang melakukan kegiatan cut and fill yang dikeluhkan masyarakat. (Red)