Iklan

Batak Marsada di Kota Batam Ternodai

Senin, Mei 20, 2024 WIB Last Updated 2024-05-20T05:03:12Z
Advertisement
Ketua PKN Kota Batam, Jhon Ronal MM.

Batam, pelitatoday.com - Komitmen mempersatukan komunitas bangso Batak yang berada di Batam dan Kepulauan Riau dalam rangka menghadapi perhelatan pemilihan kepala daerah baik itu pemilihan Walikota Batam dan Gubernur Kepri tampaknya telah ternodai.


Kenyataan ini terlihat dari adanya beberapa laporan anggota DPRD Batam yang tidak terpilih lagi di periode 2024-2029 ke Mahkamah Partai PDIP. Salah satunya yakni Udin P Sihaloho yang melaporkan Sahat Sianturi dan putranya Gabriel Sianturi. 


Padahal, Udin tercatat sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Sumatera Utara (IKABSU) Batam dan juga Sekretaris Bangso Batak Marsada.


Tindakan Udin P Sihaloho ini mendapat respon beragam di kalangan komunitas Bangso Batak Marsada yang ada di Batam dan Kepri.


Salah satunya dari Ronald Aritonang, pria kelahiran 1978 yang menjabat sebagai Ketua Pemuda Karya Nasional (PKN) Kota Batam ini sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan Ketum IKABSU Batam dan Sekretaris Batak Marsada Udin P Sihaloho.


“Bagaimana ini, katanya Batak Marsada, Batak bersatu tapi kelakuan dan tingkah lakunya seperti ini, memalukan,” tegasnya.


Ditambahkannya, komunitas bangso Batak yang ada di Batam dan Kepri sepakat untuk bersatu dalam menghadapi perhelatan pemilihan kepala daerah baik itu Walikota dan Gubernur. Jika komitmen persatuan ini dapat direalisasikan maka bukan tidak mungkin akan ada orang Batak yang bisa menjadi Walikota atau wakil begitu pula Gubernur atau wakilnya.


“Susah payah kita membangun kebersamaan supaya bangso Batak yang ada di Batam dan Kepri ini bersatu, sayang sekali tindakan Ketum IKABSU Udin P Sialoho yang juga Sekretaris Batak Marsada telah menodai perjuangan panjang untuk mempersatukan bangso Batak di Batam dan Kepri,” ujar Ronal.


Baca Juga: Beredar Kabar Sahat Sianturi dan Gabriel Sianturi Dilaporkan ke Mahkamah Partai, Ini Kata Udin P Sihaloho


Ia menduga, ada hasrat politik lain dalam pelaporan tersebut, jika alasannya money politik bisa dipastikan perhelatan kontestasi pemilihan anggota legislatif yang baru saja selesai itu diwarnai dengan money politik.


“Aneh, dia kalah, yang dilaporkan juga kalah. Jadi memang sasarannya Sahat Sianturi, apa dia lupa Sianturi juga Batak, kita sepakat marsada, tapi ga ikhlas dengan kekalahannya, malah melaporkan. Tindakan ini sangat memalukan,” tegas.


Dia berharap, masyarakat bangso Batak yang ada di Batam dan Kepri semakin tahu dan faham sosok orang-orang yang mau dan bersatu untuk memajukan bangso Batak.


“Dari ini kita tahu, solidaritas bangso Batak, syukurnya dengan kebesaran-Nya langsung terkuak siapa yang sejatinya mau membela dan memperjuangkan bangso Batak,” tutupnya.


Informasi yang didapatkan pelitatoday.com, hal serupa juga dilakukan oleh anggota DPRD Batam yang notabene juga kader PDIP yakni Tumbur Sihaloho dan Erikson Pasaribu yang juga melaporkan caleg terpilih yakni Jimmy Simatupang dan Tapis Siahaan ke Mahkamah Partai karena tidak terpilih lagi di perhelatan pileg Februari lalu. (PS)

Advertisement

  • Batak Marsada di Kota Batam Ternodai

Berita Lainnya

- Advertisement -

Ads x