Istimewa. |
Dalam kegiatan ini, Jefridin menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Batam dan atas penympaian materi narasumber dari Densus 88 Kota Batam.
"Kegiatan ini banyak manfaatnya, salah satu narasumbernya dari Densus 88 sudah menyampaikan materi, semoga anak-anak yang hadir mendapat informasi dan ilmu serta dapat menyampaikan ini kepada teman-temannya," ujar Jefridin.
Selain itu, Jefridin juga mengajak anak-anak SMA se Kota Batam yang hadir untuk bangga menjadi anak Batam. Menurutnya, Kota Batam merupakan miniatur Indonesia yang kaya akan kerukunan antar umat beragama. Berdasarkan hasil survei indeks kerukunan umat beragama, Provinsi Kepulauan Riau menduduki peringkat pertama se Indonesia, di mana ini tidak terlepas dari peran Kota Batam.
"Kota Batam yang kondusif, damai, dan aman berkontribusi besar terhadap pencapaian ini. Di Batam, seluruh suku dan agama ada juga bisa hidup rukun," ungkap Jefridin.
Jefridin juga menekankan pentingnya pendidikan sebagai upaya pembentukan generasi emas yang dapat melanjutkan roda pemerintahan di Kota Batam. Menurut Jefridin, pendidikan merupakan proses pendewasaan anak manusia dalam tiga aspek penting, yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).
"Pendidikan sangat penting. Jika semua aspek pendidikan ini dapat dijalankan dengan baik, maka anak-anak Batam akan menjadi generasi emas yang dapat membangun Kota Batam dengan lebih baik di masa depan," tegas Jefridin.
Ia berharap diskusi ini dapat menghasilkan anak-anak menjadi duta perdamaian yang aktif memerangi kekerasan, kegiatan ini diakhiri dengan semangat untuk terus mendorong pembangunan yang inklusif dan harmonis di Kota Batam. ***