Walikota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Muhammad Rudi saat memberikan sambutan pada acara launching pembangunan bandara internasional terminal II. |
Dimulainya pembangunan ini, ditandai pemukulan gendang dan pemotongan pita oleh Rudi dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Batam.
Setelah itu, dilanjutkan dengan penekanan tombol sirine, di bersamai dengan penancapan paku bumi. Terakhir, penyekopan tanah sebagai tanda bahwa pembangunan telah dimulai.
"Pagi hari ini menjadi penentu penyelesaian pembangunan Terminal II Bandara Internasional Hang Nadim Batam," kata Rudi.
Rudi berharap dalam waktu dua tahun pembangunan dapat selesai sesuai perencanaan. Rudi juga mengajak Forkopimda, bersama-sama ikut mengontrol dan menjaga proses pembangunan.
"Saya juga berharap Terminal II ini menjadi percontohan yang bertaraf dan berstandar internasional," harapnya.
Tak sampai di sini, HMR juga mengungkapkan bahwa sudah ada perjanjian penyelesaian landasan pacu (runway) untuk dibangun lebih besar agar pesawat besar dari luar dapat mendarat dengan mudah.
Selain itu, di kawasan Bandara ini nantinya juga akan dikembangkan menjadi kawasan pendukung kemajuan Batam yang dilengkapi hotel dan mall.
"Nanti akan dibangun mall dan hotel di kawasan bandara ini. Sehingga orang luar yang datang ingin belanja ke Batam bisa langsung belanja di sini, tanpa perlu keluar dari kawasan bandara," ujarnya.
Sementara itu, Direktur PT. BIB Pikri Ilham Kurniansyah menyatakan komitmennya untuk dapat menyelesaikan pekerjaan ini tepat waktu.
“Kami mohon dukungan semua pihak. Kami konsorsium dari Incheon, AP 1 dan WIKA berkomitmen menghadirkan bandara kelas dunia di Batam dan menyelesaikan proyek ini 24 bulan ke depan, semoga lancar semua dari fasilitas dan mohon dukungan masyarakat,” kata Pikri.
Pihak PT BIB menyebut dalam pembahasan detail engineering design (DED) Terminal II Bandara Internasional Hang Nadim Batam, pihaknya melibatkan konsultan handal dari Korea, sehingga memakan waktu yang cukup panjang.
“Desain awal berkonsep atap berbentuk 1.000 kuncup, namun yang terbaru lebih futuristik, modern, dan luxury dengan tetap mengadopsi kearifan lokal. Bentuknya kepak sayap burung elang dan batik, flora dan fauna khas Kepri misalnya ikan marlin dan gonggong,” terang Pikri.
Berdiri di lahan seluas 50.000 meter persegi, dengan nilai investasi Rp 2,4 Triliun, pembangunan Terminal II Bandara Hang Nadim ditargetkan selesai hingga 2026 mendatang.
Terminal II ini nantinya akan berkapasitas 9,6 juta penumpang dan menampung tempat parkir baru, serta apron baru yang mampu menambah kapasitas 10 pesawat tambahan.
Terminal II Bandara Hang Nadim Batam akan menjadi salah satu proyek infrastruktur strategis di Indonesia yang dapat meningkatkan kapasitas bandara dan menarik lebih banyak wisatawan dan investor ke Batam. Ditunjang dengan infrastruktur jalan yang sangat memadai menjadikan Batam Kota Maju dan Modern.