Istimewa. |
"Keberadaan rumah sakit internasional di Indonesia semakin meningkat seiring dengan perkembangan sektor kesehatan di Indonesia. Diharapkan keberadaan rumah sakit internasional dapat terus memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas, baik lokal maupun internasional. Terlebih, saat ini hampir 1 juta orang Indonesia pergi berobat ke luar negeri setiap tahunnya yang berimbas pada hilangnya devisa negara," ujar Bamsoet usai menerima CEO Aspen Medical Group Indonesia Andrew Rochford di Jakarta, Rabu (24/7/24).
Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Aspen Medical merupakan perusahaan Australia penyedia layanan kesehatan yang didirikan pada tahun 2003. Selama lebih dari 20 tahun, Aspen Medical telah beroperasi di sejumlah negara. Diantaranya, Australia, Inggris Raya, Eropa, Timur Tengah, Amerika Utara, Afrika, Asia serta kawasan Indo-Pasifik.
"Layanan yang diberikan Apen Medical meliputi bidang desain, konstruksi dan manajemen rumah sakit, klinik serta sistem perawatan kesehatan. Saat ini Aspen Medical tengah membangun rumah sakit internasional Aspen Medical Hospital Depok Jawa Barat. Rumah sakit ini didirikan di lahan seluas 12.500 meter persegi di kawasan Shila at Sawangan Depok," kata Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, keberadaan rumah sakit internasional di Indonesia akan membantu meningkatkan citra negara dalam bidang kesehatan dan pariwisata medis. Wisatawan asing yang membutuhkan perawatan medis dapat memilih Indonesia sebagai tujuan karena adanya rumah sakit internasional yang menyediakan layanan kesehatan berkualitas.
"Rumah sakit internasional biasanya menawarkan pilihan pengobatan yang lebih luas dan beragam, standar pelayanan kesehatan yang tinggi serta fasilitas modern. Termasuk pengobatan spesialis tertentu yang mungkin tidak tersedia di rumah sakit lokal. Hal ini memberikan alternatif pengobatan yang lebih baik bagi pasien dengan kondisi medis yang kompleks," pungkas Bamsoet. (*)