Potret salah satu truk sampah di Batam saat melintas di jalan. |
Hendra menilai peremajaan armada truk sampah adalah kebutuhan mendesak yang sudah lama diaspirasikan masyarakat.
“Sebentar lagi akan dibahas bersama Badan Anggaran, dan kami berupaya memaksimalkan program ini,” ujarnya, Senin (4/11/2024).
Hendra yang juga politisi Partai Golkar tersebut mengungkapkan kondisi armada saat ini tidak memadai. Hal itu akan berdampak buruk pada kebersihan kota jika tidak segera ditangani.
“Ini menjadi perhatian bersama, dan saya yakin dengan kepemimpinan yang baru, kita bisa menyelesaikan persoalan, baik dari hulu hingga hilir,” tegasnya.
Hendra juga mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam agar lebih serius dan konsisten dalam mengelola sampah.
“Jika memang tidak sanggup mengelola, katakan tidak sanggup,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Andi Agung, menegaskan komitmennya untuk memperbaiki tata kelola persampahan.
Pengadaan truk sampah baru menjadi salah satu prioritas dalam usulan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, dengan DLH Batam mengajukan anggaran sebesar Rp16 miliar.
Sementara itu, Kepala Ombudsman RI perwakilan Kepulauan Riau, Lagat Parroha Patar Siadari, menyoroti keluhan masyarakat terkait lambannya pengangkutan sampah. Menurutnya, banyak warga melaporkan bahwa sampah sering kali baru diangkut setelah 10 hari.
“DLH sebelumnya berjanji akan mengangkut sampah dua kali dalam seminggu, namun pelaksanaannya masih jauh dari harapan,” kata Lagat.
Ia menilai pengelolaan yang kurang optimal ini perlu segera diperbaiki agar kebersihan dan kenyamanan di Batam terjaga. ***